Cap Go Meh

Sejarah Festival Cap Go Meh yang Digelar Sejak 2000 Tahun Lalu, Ternyata Berbeda Dengan Imlek

Editor: Erlina Langi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tari Kabasaran kolaborasi dengan Barongsai dalam Cap Go Meh di Manado, Sabtu (08/02/2020).

Menyalakan lentera juga identik dengan tanda atau harapan akan mendapat kehidupan percintaan yang lebih baik.

4. Akhir dari Hal Tabu di Perayaan Imlek

Saat perayaan Imlek ada banyak hal tabu yang tidak boleh dilakukan atau dibeli.

Misalnya tidak boleh membeli sepatu, buku, menangis, dan lain hal.

Cap Go Meh merupakan penanda perayaan Imlek telah usai, begitu pula dengan hal-hal yang dianggap tabu.

5. Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia terbilang istimewa karena telah berakulturasi dengan budaya setempat.

Misalnya di Singkawang adanya ritual pawai tatung, pembakaran replika naga untuk menolak bala satu kota.

Di Pulau Jawa, Tionghoa merayakan dengan lontong cap go meh, yang merupakan kuliner serapan dari ketupat lebaran.

Hanya bentuknya bulat, menyerupai bulan purnama yang biasa bersinar di penanggalan 15 China.

6. Perbedaan Imlek dan Cap Go Meh

Imlek dirayakan dengan sembahyang ke kelenteng untuk memanjatkan doa keselamatan dan keberkahan.

Kemudian dilanjutkan dengan berkumpul dan makan bersama keluarga.

Sedangkan saat Cap Go Meh, orang-orang membawa persembahan berupa kue keranjang dan melakukan sembahyang untuk mengucap syukur dan memohon keselamatan.

Kemudian ada acara makan kue keranjang yang bisa dimakan langsung atau digoreng, serta dibagi-bagikan secara gratis untuk warga sekitar.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Apa Itu Cap Go Meh? Sejarah 2 Ribu Tahun, Chinese Valentines Day, Beda dengan Tahun Baru Imlek

https://kaltim.tribunnews.com/2021/02/24/apa-itu-cap-go-meh-sejarah-2-ribu-tahun-chinese-valentines-day-beda-dengan-tahun-baru-imlek?page=all

Subscribe juga YouTube Tribun Manado :

Berita Terkini