TRIBUNMANADO.CO.ID - Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi pertama sejak menjabat sebagai Kapolri, Kamis (18/2/2021).
Mutasi yang dilakukan Kapolri Listyo Sigit ini pun mendapat tanggapan dari banyak pihak, salah satunya datang dari Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.
Neta S Pane menilai ada 6 hal strategis dalam dinamika Polri ke depan.
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 20 Februari 2021, Tingkat Antusiasme Libra Akan Mencapai Puncaknya
Baca juga: TERBONGKAR, Perselingkuhan Ayus dan Nissa Sabyan, Fadhila Nova: Abang Saya Berselingkuh
"Pertama, dalam mutasi ini terlihat bahwa Sigit makin mengukuhkan kekuatan Geng Solo di tubuh Polri."
"Orang-orang 'dekat' Jokowi makin memperkuat posisinya di tubuh kepolisian," kata Neta.
Setelah menjadi Kapolri, katanya, saat ini orang dekat keluarga Jokowi dipercaya memegang posisi Kabareskrim.
(Foto: Kapolri Listyo Sigit Prabowo)
"Yakni Komjen Agus digeser dari Kabaharkam ke Kabareskrim."
"Bukan hanya itu, Irjen Nana yang pernah terdepak sebagai Kapolda Metro Jaya di era kapolri Idham Azis, kini kembali mendapat posisi Kapolda Sulut."
"Ini agak aneh, sebab posisi Nana turun 'derajat', dari Kapolda Metro Jaya menjadi Kapolda Sulut," ulasnya.
Kedua, menurut Neta, dalam mutasi ini 'orang-orang BG (Budi Gunawan) belum terlihat bergerak masuk ke dalam posisi strategis di era Sigit.
"Ketiga, begitu juga orang-orang Idham Azis dan Tito, dalam mutasi Kamis kemarin masih bertahan di posisi semula."
"Belum bergeser ke posisi strategis atau terdepak dari posisinya," beber Neta.
Keempat, tambahnya, yang menarik dalam mutasi pertama Kapolri Sigit, posisi Sestama Lemhanas masih dibiarkan kosong.
"Sepertinya Sigit masih mencari figur tepat yang akan digeser ke sana. Apakah Geng Solo akan masuk ke sana? Kita tunggu."