Hari Valentine

Sejarah Hari Valentine: Pembantaian Antargeng di Amerika yang Tewaskan 7 Orang

Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Al Capone, keturunan Italia yang jadi gangster di New York.

Ketujuh orang itu kemudian dibariskan dan diperintahkan menghadap tembok.

Mengira telah digrebek polisi, ketujuh orang ini tak melawan saat senjata mereka dilucuti.

Sesaat kemudian, keempat orang itu menembakkan senapan mesin mereka.

Al Capone, keturunan Italia yang jadi gangster di New York. (Wikimedia.org)

Alhasil, enam orang tewas seketika dan orang ketujuh meninggal satu jam kemudian.

Warga Amerika sangat terkejut dengan kabar pembantaian berdarah dingin itu, tetapi Al Capone seperti biasa selalu memiliki alibi kuat sehingga banyak yang meragukan keterlibatannya.

Sementara pemerintah yang merasa terhina karena para pembunuh itu menggunakan seragam polisi, berjanji untuk menangkap para pelaku pembantaian.

Dengan mandat dari Presiden Herbert Hoover, yang baru berkuasa, Kementerian Keuangan diberi wewenang untuk mengejar Capone.

Pemerintah berharap bisa mendapatkan cukup bukti bahwa Capone melanggar aturan larangan penjualan miras dan mengemplang pajak negara.

Pada Mei 1929, Capone didakwa membawa senjata api yang disembunyikan dan dijatuhi hukuman kurungan 10 bulan.

Di saat yang sama, agen Departemen Keuangan AS, Eliot Ness terus mengumpulkan bukti-bukti kejahatan Al Capone. Pada Juni 1931, Capone dituduh menghindari pajak.

Baca juga: Bersitegang di Laut China Selatan, China dan AS Ikuti Latihan Militer Gabungan di Pakistan

Baca juga: Duterte kepada Amerika: Ingin Mempertahankan Perjanjian Pasukan Kunjungan? Anda Harus Bayar

Kemudian pada 17 Oktober 1931, berdasarkan kesaksian dua mantan pencatat pembukuan, Al Capone dinyatakan bersalah atas sejumlah tuduhan.

Sepekan kemudian dia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara dan denda 80.000 dolar AS ditambah biaya pengadilan.

Al Capone dipenjarakan di LP Atlanta pada 1932 dan pada 1934 dipindahkan ke pulau penjara Alcatraz di Teluk San Francisco.

Pada saat itu, larangan menjual minuman keras dicabut tetapi kerajaan kriminal Al Capone sudah runtuh.

Di Alcatraz, penyakit sipilis yang menyerangnya di masa muda mencapai stadium akhir.

Halaman
1234

Berita Terkini