Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Duterte kepada Amerika: Ingin Mempertahankan Perjanjian Pasukan Kunjungan? Anda Harus Bayar

Meski menyuruh Amerika membayar, namun Duterte tidak menyebutkan jumlah yang harus dibayarkan.

Editor: Isvara Savitri
Handout / PPD / AFP
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) harus membayar jika ingin mempertahankan perjanjian penempatan pasukan di negaranya.

Penempatan pasukan militer ini telah dilakukan AS selama dua tahun di Filipina, yang merupakan inti strategi AS di Asia.

Duterte yang merupakan seorang nasionalis garis keras ini memang sudah lama secara terbuka tidak menyetujui aliansi militer AS yang telah berlangsung lama.

Ia secara sepihak membatalkan Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA) tahun lalu sebagai tanggapan yang marah terhadap penolakan visa oleh Washington.

Namun, Manila teleh memperpanjang dua kali periode penarikan VFA, untuk menciptakan apa yang pejabat Filipina katakan sebagai jendela untuk kesepakatan yang lebih baik.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mencoba senapan serbu bantuan dari pemerintah China.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mencoba senapan serbu bantuan dari pemerintah China. (SOUTH CHINA MORNING POST)

Berbicara kepada pasukan Filipina pada Jumat (12/2/2021) setelah memeriksa aset udara yang baru mereka peroleh, Duterte berkata: "Saya ingin memberi tahu, jika ada agen Amerika di sini, mulai sekarang, Anda ingin mempertahankan Perjanjian Pasukan Kunjungan? Anda harus bayar".

"Ini adalah tanggungjawab bersama, tetapi bagian tanggungjawab Anda tidak datang dengan gratis, bagaimanapun juga, ketika perang meletus, kita semua membayar," kata Duterte, mengacu pada Washington dan Beijing yang meningkatkan kegiatan militer di Laut China Selatan.

Hanya, mengutip Reuters, Duterte tidak memerinci atau mengatakan, berapa yang harus AS bayar.

Kedutaan Besar AS di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters atas pernyataan Duterte.

Bersitegang di Laut China Selatan, China dan AS Ikuti Latihan Militer Gabungan di Pakistan

Baca juga: Chord Gitar dan Video Klip Walk The Talk - Pamungkas

Butuh kehadiran tentara AS

Pasukan militer Amerika Serikat
Pasukan militer Amerika Serikat ()

Tapi, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana ingin mempertahankan VFA karena sangat penting dalam meningkatkan kemampuan pasukan mereka yang kekurangan sumber daya melalui lusinan latihan tahunan bersama dengan AS.

Pejabat AS dan Filipina bertemu pada Kamis (11/2/2021) untuk menyelesaikan perbedaan atas VFA, yang pertama di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang telah menegaskan kembali aliansi tersebut dalam menghadapi meningkatnya ketegasan China di Laut China Selatan.

"(Amerika Serikat) bebas untuk menempatkan pasukan mereka di tanah kami. Hanya, Kami tidak suka karena kami ingin tetap netral," kata Duterte. “Tapi, urgensi saat ini membutuhkan kehadiran mereka di sini, saya setuju dengan itu”.

Baca juga: KKB Lepaskan Tembakan Lagi, 1 Anggota TNI Alami Luka

Baca juga: Sambut Bulan Rajab 2021, Simak Doa Lengkap dengan Artinya

Hubungan antara Amerika Serikat dan Filipina diperumit oleh naiknya Duterte ke tampuk kekuasaan pada 2016, serta pernyataannya yang sering mengecam kebijakan luar negeri AS, dan sikap terbuka terhadap China.

Duterte menegaskan kembali, dia ingin menghindari konfrontasi dengan China atas klaim maritim yang "akan mengarah pada sesuatu yang sulit kami beli".(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Presiden Duterte: Amerika ingin mempertahankan perjanjian militer? Anda harus bayar.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved