Polisi masih melakukan pendalaman terkait itu, mengingat rekaman CCTV yang didapat tidak dapat memperlihatkan secara jelas.
"Memang ada kondisi dalam keadaan gelap.
Dua CCTV masih pengecekan dan kondisinya masih sangat sulit.
Ini masih dicoba sama Tim labfor untul membuka kembali apakah bisa terbaca atau tidak," tutupnya.
Hingga saat ini Polisi telah memeriksa 34 saksi, yakni teman kantor, keluarga, hingga beberapa orang yang ada di lokasi ditemukannya korban.
Baca juga: Mencuat Pembunuh Yodi Prabowo Ditangkap Polda Metro Jaya, Faktanya Terungkap Setelah Diperiksa
3. Ada saksi yang mengaku mengetahui pembunuh Yodi
Satu saksi yang merupakan rekan dari korban menyebut mengetahui siapa pelaku pembunuhan.
"Bahwa salah satu saksi yang merupakan rekan dari almarhum sendiri yang mengatakan dia mengetahui (kejadian). Dia berasumsi lah ya," kata Yusri.
Namun, kata Yusri, polisi masih akan melakukan pendalaman terkait pengakuan saksi itu.
Dalam waktu dekat polisi kembali memanggil saksi untuk diminta keterangan tambahan untuk mendapatkan titik terang kasus itu.
"Kita akan lakukan pemeriksaan ulang, pemeriksaan tambahan.
Jadi beberapa saksi lainnya juga akan kita lakukan pemeriksaan ulang untuk melengkapi berita acara dan petunjuk lain," katanya.
Selain itu, hasil pemeriksaan laboratorium forensik terhadap pisau yang ditemukan di sekitar korban, terdapat sidik jari korban.
"Sementara ini sidik yang ditemukan (hasil labfor) adalah sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri," ujar Yusri.
4. Petunjuk Anjing Pelacak di Warung Kopi
Yusri Yunus menjelaskan awal mula polisi menemukan barang bukti pisau di sekitar lokasi penemuan jenazah editor Yodi Prabowo
Menurut Yusri, pisau tersebut berada di balik tubuh Yodi Prabowo yang ditemukan dalam kondisi tertelungkup.
"Ada satu barang bukti pisau yang ditemukan di TKP. Pada saat itu, kondisi korban menurut keterangan saksi yang menemukan awal,
posisinya tertelungkup, di bawahnya itu ada pisau," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (21/7/2020).
Polisi sempat menggunakan pisau itu sebagai alat bantu saat olah TKP, sehari setelah jenazah Yodi Prabowo ditemukan.
Pisau tersebut diendus oleh anjing pelacak (K-9), yang kemudian menyusuri permukiman warga untuk mencari jejak pelaku.
Setelah dua kali pelacakan, anjing pelacak tersebut berhenti di warung kopi milik Amir di tepi Danau Cavalio.
Selain itu, barang bukti pisau tersebut sudah diperiksa di laboratorium forensik (labfor).
Hasilnya tidak ditemukan sidik jari terduga pelaku pembunuhan Yodi Prabowo.
Sebelumnya, editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas pada Jumat (10/7/2020).
Jasadnya tergeletak di pinggir tol JORR di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dari hasil identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan luka di dada kiri korban akibat senjata tajam.
Sehari berselang, jenazah Yodi Prabowo diautopsi. Hasilnya, ditemukan luka lain di bagian leher, yang juga diakibatkan karena senjata tajam.
Bersasarkan hasil autopsi itu, polisi menduga Yodi Prabowo merupakan korban pembunuhan.
Sebanyak 34 saksi sudah dimintai keterangan. Mulai dari teman-teman terdekat, rekan sekantor, hingga warga sekitar di lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
Kepolisian juga telah membentuk tim khusus guna mengungkap misteri kematian editor Metro TV itu.
(Kompas.com/Tribun Jakarta/Tribunnews.com/TribunStyle.com/Tribunmanado.co.id)
Baca juga: Bercanda & Ngaku Bunuh Yodi Prabowo, Warga Riau Diciduk Polisi, Ini Faktanya