Terkini Internasional

Joe Biden Peringatkan Xi Jinping Bersiap Menyantap Makan Siang Amerika: Pesaing Serius

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joe Biden dan Xi Jinping

TRIBUNMANADO.CO.ID - Isu perselisihan besar kembali terjadi antara Presiden AS Joe Biden dan mitranya dari China Xi Jinping.

Baru-baru ini melakukan panggilan telepon pertama mereka sebagai pemimpin.

Melansir Reuters, saat Xi Jinping menyerukan kerja sama yang saling menguntungkan atawa "win-win", Joe Biden menyebut China sebagai pesaing paling serius bagi Amerika dan berjanji untuk "mengungguli" Beijing.

Pada hari Kamis (11/2/2021), Joe Biden mengatakan kepada kelompok bipartisan senator AS pada pertemuan tentang perlunya meningkatkan infrastruktur AS, di mana Amerika Serikat harus meningkatkan permainannya dalam menghadapi tantangan China.

Joe Biden mengatakan dia telah berbicara dengan Xi Jinping selama dua jam pada Rabu malam dan memperingatkan para senator:

"Jika kita tidak bergerak, mereka akan memakan makan siang kita."

Presiden AS Terpilih Joe Biden (Tribunnews)

Joe Biden menambahkan, “Mereka menginvestasikan miliaran dolar untuk menangani berbagai macam masalah yang berkaitan dengan transportasi, lingkungan, dan berbagai hal lainnya. Kita harus maju.”

Reuters memberitakan, berdasarkan pernyataan Gedung Putih, Joe Biden menekankan kepada Xi Jinping bahwa AS memprioritaskan untuk melestarikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, wilayah di mana Amerika Serikat dan China merupakan saingan strategis utama.

Dia juga menyuarakan keprihatinan "mendasar" tentang praktik perdagangan koersif dan tidak adil di Beijing, serta tentang masalah hak asasi manusia, termasuk tindakan keras China di Hong Kong dan perlakuan terhadap Muslim di Xinjiang, dan tindakannya yang semakin tegas di Asia, termasuk terhadap Taiwan.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Biden juga menyatakan keprihatinannya tentang kurangnya transparansi China atas virus corona.

Sementara, Kementerian Luar Negeri China yang mengutip Xi Jinping mengatakan bahwa konfrontasi antara AS dan China akan menjadi "bencana" dan kedua belah pihak harus membangun kembali cara untuk menghindari kesalahan penilaian.

Xi Jinping mempertahankan nada garis keras di Hong Kong, Xinjiang dan Taiwan, menyebut mereka merupakan masalah kedaulatan dan integritas teritorial.

Ekspresi wajah Xi Jinping. (NYMAG VIA TRIBUN BALI)

Dia berharap Washington akan melakukan pendekatan dengan hati-hati terkait masalah tersebut.

Panggilan telepon tersebut adalah yang pertama antara para pemimpin China dan AS sejak Xi Jinping berbicara dengan mantan Presiden Donald Trump 27 Maret lalu, hampir 11 bulan lalu. Sejak itu, hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu melorot ke titik terendah.

Trump menyalahkan China karena memulai pandemi Covid-19 dan meluncurkan serangkaian tindakan terhadap China, termasuk perang perdagangan dan sanksi terhadap pejabat dan perusahaan China yang dianggap sebagai ancaman keamanan.

Xi Jinping memberikan selamat kepada Joe Biden atas pemilihannya dalam sebuah pesan di bulan November, meskipun Biden telah memanggilnya "preman" selama masa kampanye dan berjanji untuk memimpin upaya internasional untuk menekan, mengisolasi, dan menghukum China.

Pemerintahan Joe Biden telah mengisyaratkan akan mempertahankan tekanan pada Beijing, dan telah mendukung pernyataan Pemerintahan Trump bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang.

Pada saat yang sama, China berjanji untuk mengambil pendekatan yang lebih multilateral dan ingin bekerja sama dengan AS dalam berbagai masalah, seperti perubahan iklim dan membujuk Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya.

Joe Biden sempat menekankan hubungan yang dia jalin dengan Xi Jinping ketika dia menjadi wakil presiden saat Pemerintahan Barack Obama, melalui lebih dari 24 jam pertemuan pribadi dan 17.000 mil perjalanan bersama.

Joe Biden mengatakan, dia mengalami percakapan yang baik dengan Xi Jinping dan mengenalnya dengan baik. Namun, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada wartawan menjelang panggilan telepon, Biden akan terlihat praktis, keras kepala, bermata jernih dalam berurusan dengan Xi Jinping.

Pada saat yang sama, kata pejabat itu, Biden ingin memastikan mereka memiliki kesempatan untuk memiliki jalur komunikasi yang terbuka.

Para pejabat China telah menyatakan optimisme hubungan bilateral akan membaik di bawah Pemerintahan Biden dan telah mendesak Washington untuk menemukan jalan tengah dengan Beijing.

Pemimpin redaksi tabloid yang didukung Partai Komunis China, Global Times, mengatakan dalam sebuah tweet, fakta bahwa panggilan telepon yang berlangsung selama dua jam itu adalah pesan yang sangat positif yang menunjukkan komunikasi yang mendalam.

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

Baca juga: SINOPSIS Ikatan Cinta Sabtu 13 Februari 2021: Reyna Hilang, Bukti Transfer Bongkar Kelicikan Elsa?

Baca juga: Kiwil Sebut Kegantengan Arya Saloka Palsu, Mengaku Lebih Dicintai Sampai Poligami: Bini Gue Banyak

Baca juga: Masih Ingat Raja Sawit Indonesia? Sukanto Tanoto Beli Gedung Rp 6 Triliun di Jerman, Ini Sosoknya

KLIK TAUTAN AWAL: https://newssetup.kontan.co.id/news/cemas-joe-biden-peringatkan-china-akan-menyantap-makan-siang-amerika?page=all

Berita Terkini