News

Ingat Mbah Arjo, Orang Tertua Indonesia, Hidup Selama 193 Tahun? Juru Kunci, Rekan Ritual Soekarno

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Arjo, orang/manusia tertua di Indonesia semasa hidup.

Sejak tahun 1990-an, mereka tinggal di lereng Gunung Kelud atau tepatnya, di Gunung Gedang.

Dari puncak Gunung Kelud itu, tempat mbah Arjo berjarak sekitar 10 kilometer.

Untuk menuju ke lokasi itu, tak mudah karena jalannya cukup sulit, dengan melalui perkebunan pohon Karet, yang masuk wilayah perhutani (BKPH Wlingi).

Makanya, itu harus ditempuh dengan sepeda motor yang sudah dimodifikasi seperti trail.

Jika mau ke tempat itu, rutenya harus melalui Kecamatan Talun, kemudian ke arah utara sekitar 12 kilometer yang sudah masuk Kecamatan Gandusari.

Dari Kecamatan Gandusari itu, harus ditempuh menggunakan sepeda motor trail, dan melalui dua desa.

Yakni, Desa Gandusari dan Gandungan.

Setelah melalui medan yang sulit sepanjang 7 km, itu baru sampai ke tempat mbah Arjo.

Tempat mbah Arjo itu lebih dikenal dengan Candi Wringin Branjang karena ada candi yang diperkirakan peninggalan Kerajaan Majapahit.

Bahkan, candi yang bangunannya mirip Candi Penataran itu disebut-disebut, yang menemukan pertama kali adalah mbah Arjo tahun 1990.

Saat itu, mbah Arjo baru sebulan menghuni lokasi itu, dan menemukan bangunan, yang terpendam tanah pegunungan.

Ditemui Minggu (14/1/2018) pukul 09.00 WIB lalu, ia sedang duduk di dalam rumahnya. Rumah mbah Arjo, sangat tak layak karena lebih mirip gubuk, dengan ukuran 3 x 4 meter.

Dindingnya berasal dari bambu (gedek), namun sebagian belum dianyam dan cukup dipaku. Atapnya terbuat dari alang-alang bercampur jerami.

"Sejak saya tinggal di sini (1990-an), ya ini rumah saya. Ini saya tempati dengan anak perempuan saya," tutur Mbah Arjo, yang bicaranya masih lancar namun mengaku sudah setahun agak susah jalan.

Sejak tak bisa jalan itu, ia tak bisa beraktivitas apapun.

Halaman
1234

Berita Terkini