Sosok Weni Tania, Gadis yang Jasadnya Tertancap di Bambu, Dikenal Sering Menangis Tanpa Sebab

Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penemuan Mayat

2. Ibunya histeris 

Ibu Weni langsung histeris saat mengetahui putrinya tewas mengenaskan. 

Ibu Weni Tania menjadi TKI di Arab Saudi sejak anaknya masih berusia 1 tahun. Saat ditemukan tewas dengan bambu menancap di tubuh, Weni Tania sudah berusia 21 tahun.

"Kami syok waktu dengar kabar itu, ya mau gimana lagi, yang sudah pergi tak akan kembali, mamahnya di Arab apalagi histeris, gak kebayang mau gimana-gimana tapi tidak bisa pulang," ucap Ai Kusmiati (40), kerabat Weni ditemui di rumahnya, kemarin.

Keluarga Weni, termasuk ibunya, menginginkan pelaku pembunuhan segera ditemukan dan diadili dengan hukuman maksimal agar setimpal dengan kejahatannya.

3. Pendiam

Semasa hidup Weni memang tidak banyak berkomunikasi dengan keluarga, ia adalah sosok pendiam.

"Orangnya pendiam, kalo ada apa-apa tidak pernah bicara, kadang dikasih makan juga harus dianterin baru bisa makan," ucap Ai.

"Kalo mamahnya pulangnya dia (Weni) mah biasa-biasa saja, cuek. Diajak main juga tidak pernah mau, malahan kalo sakit juga diam saja, dipaksa diajak ke dokter juga," ucapnya.

Ai menjelaskan, rumah Weni berdempetan dengan rumah uwa nya, semasa hidup Weni sudah terbisa melakukan sesuatu sendiri.

"Masak, makan, dan tidur itu suka sendiri, kemana-mana sendiri, makanya pas pergi itu ya emang suka berpegian sendiri," jelasnya.

Ai dan keluarga tidak menyangka nasib keponakannya itu berakhir dengan cara yang tidak wajar.

Ia berharap pihak kepolisian cepat mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi pada keponakannya.

"Kalo misalkan ada dugaan dibunuh, semoga semuanya terbuka dengan jelas, kebenaran pasti terungkap,"

4. Sering menangis tanpa sebab

Halaman
1234

Berita Terkini