TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Pemkab Boltim melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD),
meminta kepada masyarakat agar berhati-hati atau waspada terhadap banjir dan tanah longsor.
Kepala BPBD Boltim Elvis Siagian mengatakan, saat ini hujan disertai angin kencang tengah melanda beberapa daerah di Sulawesi Utara (Sulut).
Untuk itu kata dia, masyarakat diharapkan agar berhati-hati saat melakukan aktifitas baik di rumah maupun di luar rumah.
Baca juga: Gadis Cantik Trivia Kamasi Ingatkan Jaga Lingkungan Agar Terhindar Bencana Alam
Baca juga: Komunitas Honda ADV dan PCX Kotamobagu, Charity Ride Sambil Bagi-bagi Masker
Baca juga: Selesai Lakukan Sеlеkѕі 7 Jаbаtаn Pimpinan Tіnggі, Pemkab Boltim Tunggu Instruksi Mendagri
"Sampai hari ini, belum ada kejadian seperti yang ada di Manado saat ini.
diharapkan kiranya seluruh masyarakat agar berhati-hati dengan adanya cuaca saat ini, terlebih yang ada di tebing pegunungan, pinggiran atau bantaran sungai dan yang tinggal di sepanjang pantai," kata Elvis.
Menurutnya, dari 7 Kecamatan yang ada di Kabupaten Boltim terdapat kurang lebih 13 Desa yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor.
Baca juga: Cara Mengatasi Rambut Rontok Secara Alami, Bahannya Mudah Didapat
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Sulut Naik Lagi, Tomohon Siapkan Lab PCR Berbayar
"Rawan terjadi banjir di 8 Desa, Desa Molobog, Nuagan, Togid, Paret, Kotabunan, Modayag Barat bangunan Wuwuk dan Prowerjo tepatnya di jembatan serta di Desa Tobongo.
Sedangkan yang rawan tanah longsor ada 5 Desa yakni sepanjang jalan Tobongon Lanut, Atoga, Kotabunan Buyat, Kokapoi dan jalan Desa Bukaka," ujarnya.
Lanjutnya, saat ini wilayah Boltim memasuki musim penghujan, diharapkan warga untuk tetap berhati-hati.
Baca juga: FDW-PYR Ditetapkan KPU Minsel Jadi Bupati dan Wabup Terpilih, Roso-Harum: Selamat Bekerja
Baca juga: Mahfud MD Ungkap Alasan Aktifitas FPI Dilarang, Corbuzier: Apakah Nggak dibubar karena Alat Negara?
"Saya mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap banjir dan tanah longsor, karena kita tidak tahu kapan terjadi.
Jadi harus waspada karena banjir dan longsor setiap saat bisa terjadi, apalagi musim hujan," jelasnya.
Sebelumnya, telah terjadi tanah longsor di wilayah perkebunan Desa Tobongon, Kamis (21/1/2021).
Longsor tersebut mengakibatkan jalur Modayag-Lanud kembali terputus.
Material berupa tanah dan bebatuan menutupi badan jalan, yang mengakibatkan pengendara roda dua dan empat untuk sementara waktu belum bisa melintasi jalan tersebut.
Akibatnya, pengendara yang melintas dari arah Modayag menuju Lanud atau sebaliknya, terpaksa harus berbalik arah melewati jalur Atoga-Mooat.
Pengendara roda dua Gunawan mengatakan, dirinya terpaksa berbalik arah lewat Jalan Atoga akibat longsor tersebut.
Baca juga: Berharap Hidup Lagi, Suami Bekukan Mayat Istri Karena Sulit Terima Kematian Akibat Kanker
"Saya terpaksa harus berbalik arah, karena saya harus pulang ke Nuangan," ucap warga Nuangan itu.
Sementara itu, Kepala BPBD Elvis Siagian, mengaku sudah mendapat laporan mengenai longsor tersebut.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi melalui UPTD wilayah II Dinas PU Provinsi Sulawesi Utara.
“Menurut mereka, hari ini alat akan membersihkan longsor yang ada di Tobongon sambil melihat situasi dan kondisi jangan sampai ada longsor susulan,” katanya.
Ia mengungkapkan, dari pantauan pihaknya di lapangan, tidak ada kejadian longsor selain di wilayah Tobongon.
"Sesuai laporan rekan-rekan di lapangan, tidak ada kejadian (longsor) selain Tobongon,” ucapnya. (ana)
Baca juga: Sulsel Masuk 7 Besar Penduduk Terbanyak di Indonesia, Bagaimana dengan Sulawesi Utara?
Baca juga: Polres Minsel Larang Cap Tikus Dijual Kepada Masyarakat Umum
Baca juga: Cerita Komisioner KPU Bitung Tak Beranjak, Meski Gempa Bumi saat Pleno Penetapan Wali Kota-Wawali
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: