Berita Kotamobagu

Dinas Pertanian dan Perikanan Akan Usulkan Ranperda LP2B ke DPRD Kotamobagu

Penulis: Alpen_Martinus
Editor: David_Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahmat Talibo

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Kotamobagu bakal mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B).

"Kami fokus di situ sekarang, kajian ahli sudah ada,

sekarang sementara menunggu pembuatan kajian teknis," jelas Rahmat Talibo Kabid Sarpras dan Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Kotamobagu, Senin (18/1/2021).

Nanti hasilnya akan diserahkan ke DPRD Kotamobagu untuk dibuatkan Perda.

Baca juga: Dulu Desa Ini Langganan Banjir, Sekarang Tiap Musim Hujan Warga Bisa Tidur Nyenyak

Baca juga: Gelombang Pasang Hantam Desa Gangga Satu, 11 Rumah Rusak

Baca juga: Wanita Cantik Asal Tondano Meliamega Fehr, Harap Pemimpin Peduli Masyarakat yang Ditimpa Bencana

Talibo menjelaskan, Perda LP2B sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan oleh masyarakat.

"Perda tersebut akan mengatur, lokasi yang akan dijadikan lahan pertanian abadi, atau tidak bisa dialihfungsikan," katanya.

Selain itu, Perda LP2B juga digunakan sebagai syarat untuk melakukan lobi anggaran bantuan.

Baca juga: Pedagang di Jalan Roda Manado Kini Pakai QRIS BRI

Baca juga: Pemuda Ini Bikin Orang Takut Saat ke Masjid, Bertato Mata Dajjal Hingga Setan, Ini Kisah Hijrahnya

"Kalau tidak miliki Perda LP2B kita tidak akan dapat bantuan dari pusat," jelasnya.

Saat ini, Kota Kotamobagu memiliki lahan sawah sekita 1600 hektare.

"Banyak sekali yang sudah dialihfungsikan. Makanya kita akan atur di Perda supaya tidak sembarang melakukan alihfungsi lahan," jelas dia.(amg)

Baca juga: Duet Maut Ibrahimovic-Mandzukic Bertujuan Amankan AC Milan di Puncak Klasemen, Kessie Tak Aman

Kartu Tani

Kartu Tani mulai diberlakukan di Kota Kotamobagu.

Kartu tani tersebut akan digunakan oleh petani yang berhak membeli pupuk bersubsidi dari pemerintah.

Pemegang kartu tani, memiliki lahan sawah di bawah dua hektare.

Petani yang hendak membeli pupuk bersubsidi wajib memiliki kartu tani tersebut.

Baca juga: Wahana Milik NASA Ungkap Fakta Baru, Ternyata Miliaran Galaksi di Alam Semesta, Tak Mudah Ditemukan

"BNI yang cetak kartu tani tersebut dan menyalurkan ke petani yang sudah terdaftar sebagai penerima," jelas Rahmat Talibo Kabid Sarpras dan Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Kotamobagu, Kamis (14/1/2021).

Kartu tani tersebut bisa digunakan sebagai ATM namun dengan limit tertentu.

"Uang di dalam kartu tani tersebut nantinya bisa digunakan untuk membayar pupuk, menggunakan mesin gesek yang akan disiapkan di kios pupuk," jelasnya.

Baca juga: Kamala Harris Pilih Jadi Wapres, Mundur dari Senator, Ancaman Keamanan Gladi Resik Joe Biden Diundur

Baca juga: Gempa Hari Ini di Majene, Berkekuatan 4.2 SR

Di Kota Kotamobagu ada sekitar 3 ribu lebih petani yang terinput kartu tani. Namun yang tercetak dan disalurkan baru sekitar 900 kartu tani.

Sehingga petani yang sudah terdata namun kartu tani mereka belum tercetak, akan tetap akan dilayani saat membeli pupuk bersubsidi.

"Nanti ada blanko yang akan diisi," jelasnya.

Tapi kalau tidak terdaftar, tidak akan dilayani untuk pembelian pupuk bersubsidi, sebab nantinya akan ada pemeriksaan dari BPK. (Amg)

Baca juga: Vanessa Angel Asimilasi Sejak 18 Desember 2020, Saat Ini Bebas Murni, Janji Buktikan Bisa Hidup Baik

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

 
 

 
 
 

Berita Terkini