Caritas Christmas Cross Challenge

Demi Para Guru Honorer di Indonesia, 3.001 Orang Tempuh Jarak 424.398 KM Selama 31 Hari

Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ignatius Kardinal Suharyo memimpin misa penutupan LG4C di Katedral Jakarta, pada 14/01/2021

Sekretaris Eksekutif Komisi Penddikan KWI TB. Gandhi Hartono SJ bersama tim Komisi Pendidikan di wilayah 27 provinsi, telah menyaring data sejak November 2020.

Tujuannya, agar para penerima donasi benar-benar selaras dengan tujuan gerakan belarasa. Yakni, “The poorest of the poor,” ujar Romo Gandhi – sebutan akrabnya.

Gandhi mencontohkan beberapa wilayah luar Jawa yang masuk ke dalam peta penyaringan donasi.

Antara lain, Papua, Aceh, Mentawai, Londa Lima-Sumba Timur, Maumere-NTT, Ternate- Maluku Utara – sekadar menyebut contoh.

“Tentu saja masih banyak wilayah lain yang kami petakan sejak November 2020

. Tujuannya, agar yang mendapat bantuan adalah mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujar Gandhi.

Sejumlah peserta LG4C mengaku amat gembira bisa mengikuti program ini secara penuh. Salah satunya, Sr. Dr. Yustiana, CB. pemimpin Ordo Suster Carolus Boromeus(CB) Indonesia.

Suster Provinsial – begitu dia biasa disebut -- mencatat posisi nomor 6 dari 3001 peserta –sekaligus peringkat pertama jalan kaki -- dengan total aktifitas 846 km jalan dan lari.

Yustiana, 56 tahun, mengaku menggemari olahraga sejak remaja.

“Bagi saya, kebutuhan olahraga sudah seperti kebutuhan makan,” ujarnya kepada tim media LG4C.

“Manfaatnya luarbiasa. Saya tidak pernah sakit selama tiga dekade terakhir.

Olahraga memberikan kesegaran tubuh, jiwa, energi sekaligus,” dia melanjutkan.

Itu sebabnya, berjalan dan berlari sejauh 846 kilometer bagi biarawati Katolik kelahiran Yogyakarta ini sama sekali tak terasa sebagai beban.

“Sudah 23 tahun saya aktif di dunia pendidikanz Indonesia. Saya paham betul beratnya beban para guru honorer.

Itu sebabnya saya gembira bisa turut mencari donasi melalui hobi olahraga,” ujar Yustiana.

Halaman
123

Berita Terkini