Kecelakaan Sriwijaya Air

Kekesalan Penumpang Sriwijaya Air yang Jatuh, Tulis Pesan di WhatsApp: Terlanjur Subuh Berangkat

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto semasa hidup Riyanto, korban pesawat nahas Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh Sabtu (10/1/2021). Sebelum terbang, Riyanto sempat menulis status WA terakhir. 

Warga Girimulyo RT 18, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen itu berangkat bersama sang adik Riyanto.

Mereka berangkat dari rumah Riyanto, diantar menggunakan sepeda motor menuju Terminal Pilangsari, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Kamis (7/1/2021).

Suyanto dan Riyanto menggunakan bus untuk bertolak ke Jakarta. Bertolaknya warga Sragen itu lantaran ingin menjalani uji swab PCR.

Awalnya mau mencoba layanan uji swab PCR di Sragen, lantaran waktu tunggu terlalu lama, mereka memilih bertolak ke Jakarta.

"Kalau di Jakarta, hasilnya 24 jam bisa diambil," kata Sri, Minggu (9/1/2021).

Sebelum bertolak ke Jakarta, Suyanto sempat meminta doa dan restu Sri. Ia meminta supaya hasil uji swab PCR negatif Covid-19.

"Doakan, semoga lolos uji swab PCR," ucap Sri.

Suyanto dan Riyanto tiba di Jakarta, Jumat (10/1/2021), mereka kemudian menjalani uji swab PCR di salah satu rumah sakit di sana.

"Kemudian memberitahu saya kalau hasilnya negatif Covid-19," ujar Sri.

Suyanto dan Riyanto rencananya akan bertolak ke Pontianak dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu (9/1/2021).

Mereka menggunakan maskapai Sriwijaya Air SJ-182, penerbangan tersebut sedianya berjalan pukul 07.00 WIB.

Namun kemudian ditunda hingga pukul 13.30 WIB.

Selama menunggu, Sri dan Suyanto terus berkomunikasi melalui aplikasi pesan Whatsapp (WA).

"Kontak terakhir jtu jam 13.30 WIB. Suami masih berbalas WA dengan saya. Pesannya tanya lagi dimana. Terus saya balas baru service sepeda motor," ucap Sri.

Setelahnya tidak ada pesan lagi, WA Suyanto terakhir kali aktif sekira pukul 14.15 WIB.

Halaman
123

Berita Terkini