Sebelum divaksin, peserta menerima penjelasan serta menandatangani surat persetujuan, serta bersedia mengikuti aturan dan jadwal imunisasi.
Mereka yang tidak bisa diberikan vaksin Sinovac adalah orang yang sudah pernah terpapar Covid-19.
Selain itu, ibu hami dan menyusui, menjalani terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah dan penyakit jantung.
"Selain itu, penderita penyakit autoimun (lupus, sjogren, vasculitis). Penderita ginjal, penderita reumatik autoimun, penderita penyakit pencernaan kronis, penderita penyakit hipertiroid, penderita kanker, kelainan darah, defisiensi imun, dan penerima transfusi," kata dia.
Baca juga: Dihubungi Pihak Istana, Raffi Ahmad Mengaku Siap Disuntik Vaksin Covid-19
Baca juga: Kalahkan Bos Amazon, Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia, Berikut Profil dan Prestasinya
Penderita gejala ISPA (batumk, pilek, sesak nafas) dalam tujuh hari terakhir sebelum vaksinasi.
Demikian pula mereka yang menderita diabetes militus, penderita HIV, dan penderita penyakit paru (asma, tuberkolosis).
Adapun mereka yang memiliki gangguan psikomatis Mimi menjelaskan risiko yang terjadi adalah respon stress sebelum, saat dan sesudah vaksin.
Stok vaksin
Terkait dengan jumlah vaksin, Menkes Budi mengatakan, pengadaan vaksin Covid-19 akan mencukupi kebutuhan vaksinasi masyarakat Indonesia.
"Saat ini Indonesia sudah memiliki komitmen yang pasti sebanyak 125 juta dosis vaksin dari Sinovac, lalu sebanyak 50 juta dosis dari Astra Zeneca dan 50 juta dosis dari Novavax,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/1/2021).
Sehingga, total ada 225 juta dosis vaksin yang akan disediakan pemerintah.
Sementara itu, Menkes Budi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menandatangani formulir pengadaan vaksin dari GAVI Covac Facility.
Dengan penandatanganan ini, maka Indonesia akan mendapatkan 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI.
BPOM masih mengevaluasi data uji klinis
Saat ini, BPOM masih mengevaluasi data-data hasil uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac. Targetnya, akan selesai dalam beberapa hari ke depan.
Untuk jaminan khasiat dan keamanannya, BPOM merujuk pada Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), otoritas regultor obat dari negara lain seperti United States Food and Drug Administration (USFDA) dan Europan Medicines Agency (EMA).
Kelompok prioritas vaksin
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada tiga kelompok yang akan mendapat vaksinasi perdana.