Info Rupiah

Pagi Ini Rupiah Anjlok, Nilai Tukar per Dollar AS Terjun Ke Level Rp 14.010

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini kai sajikan harga rupiah terhadap dollar AS.

Jumat (8/1/2021), Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pagi ini turun tajam di pasar spot.

Melansir Bloomberg, pada pukul 09.18 WIB, rupiah berada pada level Rp 14.010 per dollar AS atau melemah 100 poin (0,72 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 13.910 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terhadap dollar AS terjadi karena dipicu oleh kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS yang menembus 1 persen selama dua hari.

“Nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS hari ini, karena dollar AS terlihat menguat dipicu oleh kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS, dengan yield obligasi AS tenor 10 tahun sudah menembus ke atas 1 persen selama dua hari beruntun setelah sebelumnya bergerak di bawah 1 persen,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Arisron mengatakan, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS karena optimisme Bank Sentral AS tehadap pemulihan ekonomi AS.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 13.850 per dollar AS sampai dengan Rp 13.980 per dollar AS.

Baca juga: Ribuan Orang Memberi Penghormatan Terakhir untuk Telly Tjanggulung

Optimisme Pemulihan Ekonomi

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pasar spot sore ini menguat, pada Rabu (6/1/2021).

Melansir Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pasar spot sore ini menguat tipis 20 poin (0,14 persen) pada level Rp 13.895 per dollar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 13.910 per dollar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan tipis rupiah sore ini ditopang oleh membaiknya data ekonomi baik eksternal, maupun internal. Dengan demikian investor optimis dengan pemulihan ekonomi di tahun 2021.

“Dengan membaiknya data ekonomi baik ekaternal maupun internal membuat pelaku pasar optimis, pertumbuhan ekonomi baik global maupun domestik akan kembali membaik sehingga aliran modal asing akan kembali masuk dalam pasar finansial dalam negeri,” kata Ibrahim dalam siaran pers.

Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4 persen pada 2021 yang dalam laporan Bank Dunia bertajuk "Global Economic Prospects" edisi Januari 2021.

Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik didasarkan pada distribusi dan peluncuran vaksin yang efektif pada kuartal I 2021.

Meski ekonomi mulai pulih, aktivitas ekonomi diprediksi masih belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi Covid-19. Sebab, dampak pandemi bersifat jangka panjang.

Selain pemerintah juga secara resmi memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat yang berlaku untuk wilayah Jawa dan Bali lantaran penyebaran Covid-19 relatif lebih tinggi.

Baca juga: Cerita Juwita Bahar Sekarat Gara-gara Diet Ketat, Ada Virus Otak, Tubuhnya Sempat Tak Bisa Bergerak

Adapun pembatasan yang akan di lakukan adalah pertama, membatasi Work From Office (WFO). WFO hanya menjadi 25 persen dan Work From Home (WFH) menjadi 75 persen.

Kedua, kegiatan belajar mengajar masih akan daring. Ketiga, sektor esensial khusus kebutuhan pokok masih akan beroperasi 100 persen, namun dengan protokol kesehatan.

Keempat, dilakukan pembatasan jam buka pusat perbelanjaan alias mal sampai jam 19.00 WIB. Untuk restoran 25 persen dan pemesanan makanan harus take away, atau delivery. Kelima, konstruksi masih tetap berjalan 100 persen dengan protokol kesehatan ketat dan rumah ibadah dibatasi 50 persen.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rupiah Anjlok, Terjun Ke Level Rp 14.010 per Dollar AS

Berita Terkini