Berita Heboh

Hendak Antar Makanan, Pegawai Hotel Sempat Berpapasan dengan Seorang Lelaki, Misteri Kematian Yulia

Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto korban Yuliana dan anggota Polrestabes Palembang saat berada di lokasi TKP.

TRIBUNMANADO.CO.ID, PALEMBANG - Hingga kini kematian Yuliana MS (25) masih menjadi misteri.

Pasalnya, saat ditemukan tewas di kamar 625 Hotel Rio di Kelurahan 9 Ilir Palembang, Selasa (05/01/2020)

sekira pukul 22.42 WIB, hanya ponsel korban yang hilang.

BERITA PILIHAN EDITOR  :

Baca juga: 3 Sosok Jenderal Dijagokan Jadi Kapolri, Lengkap dengan Jumlah Harta Kekayaan Mereka

Baca juga: Berita Lengkap Eks Bupati Mitra Telly Tjanggulung Meninggal,Ternyata Religiusnya Istri Bupati Talaud

Baca juga: Dokter Cantik Manado Zaskia Wurangian, Ceritakan Kisahnya Sebagai Volunter, Bertemu Pasien Covid-19

TONTON JUGA :

Sementara, perhiasan dan barang berharga lainnya masih ada di lokasi.

Ponsel yang hilang diduga diambil oleh pelaku yang membunuh wanita muda ini.

Yulia diduga tewas akibat dibunuh.

Pelaku diduga tamu terakhir yang ia layani di hotel itu.

Janda muda ditemukan tidak bernyawa oleh kedua teman prianya.

Korban Yuliana dan anggota Polrestabes Palembang saat berada di lokasi TKP. (ist/dok polisi)

Kedua teman prianya ini lah yang sering mencarikan tamu untuk Yulia.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat Mulyana menuturkan,

Yuliana diduga menjadi korban pembunuhan.

Dari hasil lokasi kejadian dan dilakukan olah tempat kejadian, ponsel korban hilang.

Sedangkan barang lain milik korban termasuk perhiasan tidak hilang.

"Ada dua teman korban dan dua-duanya laki-laki. Saat ini masih dimintai keterangan di Polrestabes Palembang.

Saat kejadian, teman korban yang menemukan dan mengabarkan kepada pegawai hotel," ujar Edi Rahmat.

Ketika disinggung mengenai korban minta dibelikan nasi kepada pegawai hotel, juga dibenarkan Edi.

Saat pegawai hotel hendak mengantarkan nasi goreng ke kamar korban, pegawai hotel sempat berpapasan

dengan seorang lelaki di lorong kamar.

"Dari keterangan saksi yakni pegawai hotel, satu cowok yang berpapasan dengan pegawai hotel saat

akan mengantarkan nasi.

Itu sekitar pukul 21.00," ujarnya.

Untuk kasus ini sendiri, menurut Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Edi Rahmat Mulyana

masih dalam penyelidikan.

Dua teman korban juga dimintai keterangan, termasuk pegawai hotel.

Di tubuh korban, ditemukan bekas luka di bagian leher.

Di mulut korban, juga ditemukan bercak darah.

Kehabisan Oksigen

Setelah dilakukan visum luar, pada jasad Yuliana banyak ditemukan tanda-tanda

kekerasan di tubuh korban.

Hal ini diungkapkan Dokter Forensik RS Polri M Hasan Palembang, dr Indra Nasution saat

diwawancarai usai dilakukan visum luar di tubuh korban.

"Jadi dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan dengan melakukan visum dibagian luar tubuh korban,

terdapat sejumlah luka di tubuh korban," kata dr Indra.

Menurut dr Indra, luka yang terdapat disejumlah tubuh korban merupakan luka yang

disebabkan oleh benda tumpul.

"Sejumlah luka yang terdapat ditubuh korban yakni di bagian muka, tangan, kaki dan leher

korban akibat terkena benda tumpul.

Benda tajam tidak ada, di tubuh korban juga tidak ditemukan adanya bercak darah," lanjutnya.

Sementara itu dugaan meninggalnya korban yakni karena korban sempat dibekap oleh pelaku sebelum akhirnya meninggal dunia akibat kehabisan oksigen.

"Luka yang menyebabkan korban meninggal ya kalau mulut kita di bekap ya oksigennya akan habis,

ya meninggalnya ini kemungkinan kehabisan oksigen. Korban ini meninggalnya lama, tidak

langsung meninggal," kata dr Indra.

Usai dilakukan visum dibagian luar tubuhnya, korban langsung dibawa keluarga untuk disemayamkan

dirumah duka sebelum akhirnya dimakamkan di pemakaman keluarga tepatnya di TPU Sungai Goren,

Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan SU 1 Palembang.

Sedangkan Chief Engineering Hotel Rio, Bambang (45) mengatakan, tewasnya Yuliana baru diketahui

setelah salah seorang pria yang turut menginap bersama korban, meminta bantuan kepada

petugas hotel sekira pukul 22.44.

"Saya kurang tahu pasti dia (rekan korban) minta tolong seperti apa.

Tapi informasi yang saya terima, rekannya itu sudah seperti gelagapan (gugup).

Intinya dia minta tolong terkait keadaan temannya (korban)," ujar Bambang.

Mendapat laporan tersebut, pihak hotel langsung bergerak cepat dengan menghubungi aparat kepolisian.

Selama menunggu aparat tiba, tidak ada petugas hotel yang berani mendekat ke kamar

tempat jenazah korban berada.

Namun petugas hotel sempat bertindak tegas kepada dua rekan korban yang diduga hendak

meninggalkan lokasi kejadian.

"Dua temannya sempat mau pergi, tapi saya tahan. Saya bilang nanti dulu, tunggu polisi datang," ujarnya.

Bambang mengatakan, korban sudah menginap di Hotel Rio kurang lebih selama 1 minggu

bersama dua pria yang mengaku sebagai rekannya.

Ketiganya menginap dalam satu kamar yang sama.

"Mereka Extend disini, jadi pindah-pindah kamar sebanyak tiga kali selama satu minggu menginap di sini.

Selama menginap, mereka tidak ada gelagat mencurigakan.

Korban juga dalam keadaan sehat," ujarnya.

(Sripoku.com / TS)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Tak Ada Tangis, Betapa Tegarnya Elly Lasut dan Hillary Melepas Kepergian Telly Tjanggulung

Baca juga: Digugat Rp 7,7 M karena Cacat Seumur Hidup, Eman Cs Malah Tawarkan Chrissolid Kembali Jadi Nakon

Baca juga: Jokowi: Indonesia Berpotensi Lockdown Jika Penyebaran Covid-19 Tak Terbendung

TONTON JUGA :

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Sriwijaya Post dengan judul Perhiasan Tidak Hilang, Kenapa Pembunuh Cuma Ambil Ponsel Wanita Muda ?, Ini Misteri Kematian Yulia

https://palembang.tribunnews.com/2021/01/07/perhiasan-tidak-hilang-kenapa-pembunuh-cuma-ambil-ponsel-wanita-muda-ini-misteri-kematian-yulia.

Berita Terkini