TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Terbongkarnya video syur yang melibatkan Gisella Anastasia alias Gisel sebagai pemeran utama wanita dan MYD, pemeran utama pria, mengingatkan netizen pada kasus yang sudah lama terjadi namun tetap masih banyak yang ingat.
Yakni, kasus video syur yang melibatkan Ariel Noah dulu (Peter Pan) dengan artis cantik Luna Maya dan Cut Tari. Kasus ini terungkap yang merekam adalah Ariel. Kemudian yang aktif dalam video adalah Ariel.
Hal ini yang membedakan dengan video Gisel, di mana pemeran wanita yang mengambil peran dominan dan melakukan perekaman.
Akhirnya Gisella Anastasia resmi ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya atas kasus penyebaran video syur.
Gisel disangkakan sejumlah pasal yang tertulis dalam Undang-Undang No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Seperti yang diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengungkap jerat hukum untuk kasus Gisel.
"Ini kita sangkakan di pasal 4 ayat 1 juncto pasal 29 dan atau pasal 8 uu no 44 tentang pornografi," kata Yusri Yunus.
Pasal-pasal tersebut kembali mengingatkan akan kasus yang pernah mencuat pada 2011 melibatkan artis terkenal.
Yakni kasus penyebaran video asusila Nazriel Irham alias Ariel 'Peterpan' melibatkan nama artis Luna Maya dan Cut Tari.
Baca juga: BPTP Sulut Dorong Budidaya Bawang Merah dan Cabai, Transfer Ilmu dan Teknologi ke Petani Lokal
Baca juga: Kronologi Tersebarnya Video Panas Gisel dan MYD, Berawal dari Handphone Rusak dan Hilang
Pernah dikabarkan Kompas.com, dalam vonis yang dibacakan ketua majelis hakim, Singgih Budi Prakoso, Ariel dinyatakan melanggar Pasal 29 juncto Pasal 4 UU 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Pada akhirnya Ariel menjalani kurungan penjara selama tiga tahun enam bulan serta denda Rp 250 juta
Adapun dalam kasus Gisel di atas polisi belum mengungkap sangkaan tindak pidana apa saja kepada Gisel sebagai tersangka.
Tribunnews.com mengutip dari Kemenag Jatim, inilah butir-butir pasal yang menyangkut UU Pornografi seperti yang disangkakan di kasus Gisel.
Dari pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya di atas, Gisel disangkakan Pasal 4 ayat 1 juncto pasal 29 dan atau Pasal 8 uu no 44 tentang Pornografi.
Pasal 4 Ayat 1 berisi Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat: