Terkini Nasional

Ramalan Soeharto Tahun 2020 jadi Kenyataan? Singgung Kehancuran Negara Kala Hal Ini Tak Dilakukan

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pidato Pengunduran Diri Soeharto sebagai Presiden Indonesia, Mei 1998.

Ia menjelaskan artinya setiap pemuda yang tersebar itu memiliki mata dan telinga untuk mengetahui seluruh wilayah Indonesia.

Lantas menurutnya, bila para pemuda itu berkumpul kemudian berdiskusi bertukar pengalaman.

Setiap pemuda mewakili suara menyampaikan aspirasi setelah ia melihat pengalaman di daerahnya masing-masing.

Kebudayaan maupun kekuatan yang ada di masing-masing provinsi untuk dianalisa.

Kemudian dari sanalah ditemukan hasil dan cara terbaik.

Menurut Soeharto, itulah yang merupakan modal terbaik dalam menyiapkan diri sebagai kader-kader bangsa.

"Yang penting yang pertama, karena akan timbul jiwa kepahlawanannya jika mencintai tanah airnya," ujar Soeharto.

Setelah mengetahui seluruh keadaan provinsi pasti akan mencintai tanah airnya.

"Jika sudah mencintai tanah airnya, tidak akan melepaskan tanggung jawabnya sebagai pemuda untuk dapat mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara dalam keadaan membangun, apalagi dalam keadaan bahaya," papar Soeharto.

Setelah itu, Soeharto menjelaskan prediksi bahwa para pemuda bangsa itu pun harus menghadapi liberalisasi atau perdagangan dunia.

Dalam persaingan yang ketat, Soeharto menjelaskan bahwa para pemuda harus cinta produk negeri.

Terwujudkah?

Lalu bagaimana kondisi Indonesia pada 2020? Tentunya sulit memprediksinya secara langsung.

Namun, merujuk pada berita yang beredar serta aturan hukum yang berlaku, maka bisa dikatakan apa yang disampaikan oleh Pak Harto nyaris benar adanya.

Soal tenaga kerja asing, Indonesia sempat digemparkan oleh kehadiran 500 TKA asal China yang masuk ke Indonesia.

Halaman
1234

Berita Terkini