Bahkan, Ilham menjelaskan pihak Rumah Sakit Mitra Sejati tidak ada yang menemui mereka padahal sudah teriak-teriak meminta tolong.
"Karena awalnya kita Zuhur sudah mau kita kebumikan tapi karena kejadian tadi, jadinya Asar kita kebumikan."
"Jadi saya menyayangkan pihak rumah sakit seperti itu dan pihak manajemen tidak ada yang mau menjumpai kami di luar padahal saya sudah ngamuk-ngamuk di luar."
"Hanya Security yang ngapain kita disitu," tuturnya.
Ia juga menyebutkan, pihak rumah sakit seperti mempermainkan keluarga korban yang bolak-balik datang untuk menanyakan ketersediaan supir ambulans.
"Ada tiga jam lebih jenazah di situ, itu yang sangat kami keluarga sayangkan."
"Posisi saya jam delapan di situ, belum ada juga. Terus saya datang lagi jam 9 terus alasan mereka terus bilang supirnya belum ada."
"Kalau memang dari awal mereka katakan masaah ambulans itu, kami bisa bawa sendiri jenazah itu. Inikan mereka seperti mempermainkan kami," tegasnya.
Lebih lanjut, Ilham membeberkan, almarhum bukan merupakan pasien BPJS.
"Pasien tidak ada menggunakan BPJS sama sekali dan itu memang pasien tanpa BPJS."
"Kalau tadi itu memang pasien BPJS, saya tahu sendiri kalau prosedur BPJS memang agak lama. Inikan tidak BPJS kenapa lama," tuturnya.
Ilham menyebutkanalmarhum meninggal karena penyakit komplikasi pada jantung, paru-paru dan otak.
"Pasien sakit, ada pembengkakan di jantung dan paru-paru, sama ada saraf otaknya kejepit. Itu ada hasil rontgen nya semua itu semalam sore keluar," tuturnya.
Terakhir, ia menegaskan pihak keluarga tidak akan mengambil uang biaya mobil ambulan yang sudah di bayar kepada pihak rumah sakit.
"Kami gak akan mengambil uang itu. Kami ikhlaskan aja untuk mereka. Kami hanya menyesalkan kenapa sistemnya seperti itu," pungkasnya.