TRIBUNMANADO.CO.ID, LONDON - Merasa ngeri dengan terus bertambahnya warga yang terpapar Covid-19, maka Inggris kembali melakukan lockdown untuk memutus mata rantai.
Inggris mengumumkan lockdown selama satu bulan. Keputusan tersebut diumumkan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, Sabtu (31/10/2020).
Boris Johnson mengatakan pembatasan nasional secara ketat akan berlaku di Inggris mulai 5 November hingga 2 Desember 2020.
Dalam konferensi pers PM Inggris itu mengatakan tidak ada perdana menteri yang bertanggung jawab yang dapat mengabaikan data suram tersebut.
“Kita harus bertindak sekarang,” mengutip keterangan Boris Johnson di website resmi UK, www.gov.uk.
Menurutnya tidak ada yang ingin mengambil tindakan ini dimanapun, karena akan menimbulkan banyak dampak pada pekerjaan hingga kesehatan mental masyarakat.
“Kami tidak ingin menutup bisnis, pub, dan restoran di satu bagian negara, yang insidennya sangat rendah, ketika sebagian besar infeksi terjadi di tempat lain,” ujarnya
Namun, ia berharap dengan tindakan lokal yang kuat, kepemimpinan lokal yang kuat, pihaknya dapat menurunkan tingkat penularan di mana penyakit melonjak, dan mengatasi masalah di seluruh negeri.
Mengutip keterangan Boris Johnson di twitter @10DowningStreet, rakyat Inggris diminta tinggal di rumah dengan pengecualian terbatas atau alasan yang diperbolehkan pemerintah.
Yakni untuk pendidikan, untuk pekerjaan (jika tidak dapat bekerja dari rumah), untuk berolahraga dan rekreasi di luar ruangan (dengan catatan tertentu), untuk alasan medis (janji temu dan untuk menghindari cedera atau bahaya), untuk berbelanja makanan dan kebutuhan pokok, dan untuk memberikan perawatan bagi orang yang rentan, atau sebagai relawan
Editor: Suyanto