Penanganan Covid

Perawat yang Tangani Covid-19 Masih Ada yang Kerja 8 Jam per Sif, 'Sudah Mulai Titik Kejenuhan'

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Perawat

"Sampai hari ini perawat yang terinfeksi saja 2.890-an, di mana 104 meninggal dunia."

"Semua itu yang by name, by address, yang masuk ke sistem," tutur Harif.

Menurutnya, angka tersebut bisa bertambah, lantaran pekerjaan profesional perawat kian hari makin berat, di tengah angka positif Covid-19 yang belum melandai.

"Perawat bertugas di depan paling berat tugasnya."

"Jika ada yang terinfeksi maka ada efek dominonya."

"Ada yang double shift, over time, atau bisa dipinjam untuk ruangan orang lain, makin besar tingginya angka infeksi," ungkapnya.

Pihaknya pun berharap agar pemerintah memperluas tes PCR gratis untuk petugas kesehatan.

Sejauh ini, Harif menuturkan, tes PCR gratis baru dirasakan perawat di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten.

"Kita harapkan ini bisa sampai 10 provinsi yang jadi episentrum Covid-19."

"Itu salah satu upaya untuk bagaimana keamanan dan keselamatan perawat bisa terjaga," paparnya.

Sementara, Satgas Covid-19 melaporkan per 29 Oktober 2020 pukul 06.00, tingkat penggunaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Wisma Atlet menurun.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, kesempatan ini bisa digunakan tenaga medis dan kesehatan untuk relaksasi sejenak.

Doni mengatakan, puncak dari pasien yang dirawat di ruang isolasi, yaitu di tower 6 dan 7, mencapai sekitar 90%.

"Sekarang mengalami penurunan menjadi di posisi sekitar 43,5% yang 43,71%."

"Tentunya kerja keras dari para dokter dan tenaga kesehatan lainnya," ujar dia dalam seminar PERSI virtual, Jumat (30/10/2020).

Halaman
1234

Berita Terkini