"Kementerian juga menyadari itu, makanya muncul kurikulum darurat," katanya.
Nanti akan dipantau terus, kalau ada yang masih kurang.
"Sebab siswa juga perlu dikenalkan dengan lingkungan sekolah, masuk seperti apa, cuci tangan, pakai masker, dan pulang bagaimana," katanya.
Jika pembelajaran daring sudah efektif, maka tidak perlu lagi tatap muka.
Update Covid
Sementara berdasarkan keterangan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Kotambogu dr Tanty Korompot, warga Kotamobagu yang terinfeksi tersisa 20 orang.
Satu pasien di antara menjalani perawatan di RSUD Kotamobagu.
Dua pasien lainnya dirawat di RSUD Kandow. Sedangkan 17 orang lainnya menjalani isolasi.
Dua warga Kotamobagu yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.
Kedua pasien itu yakni kasus nomor 098 asal Kelurahan Tumubui dan kasus nomor 099 asal Kelurahan Gogagoman.
“Dua kasus tersebut sembuh berdasarkan hasil laboratoris swab Follow Up 2X negatif dan sembuh sesuai pedoman revisi 5,” ujar Tanty, kemarin.
Pesan Mendikbud Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim bersama tiga menteri dan satu Menko PMK sebelumnya telah mengumumkan perihal Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19/
Diumumkan sejak pertengahan Juni 2020.
Disebutkan bahwa pembelajaran tatap muka di sekolah diperbolehkan bagi wilayah zona hijau.
Namun, SKB itu direvisi dan dijelaskan kembali bahwa pembelajaran tatap muka di sekolah juga dibuka atau diperbolehkan bagi wilayah di zona kuning.