Sandi kemudian mengaku tak ingin menjawab hal itu karena kemungkinan itu bagian dari hal yang tidak bisa ia kontrol.
"Ada hal yang bisa kita kontrol, ada hal yang tidak bisa kita kontrol. Hal-hal yang nggak bisa kita kontrol percuma kita ngebayangin, percuma mikirin karena kita nggak bisa kontrol. Hal-hal yang bisa kita kontrol saja yang kita pikirin," ujar Sandi.
Menurut Sandi, berkaca dari pengalamanya dalam kontestasi Pilkada 2017 dan Pilpres 2019, dalam politik tidak ada yang pasti dan sangat cair.
Di Pilgub DKI, awalnya ia maju sebagai Cagub dan di detik akhir ia justru menjadi Cawagub mendampingi Anies.
Padahal Anies sebelumnya tidak muncul sebagai Cagub.
Begitu juga dengan Pilpres 2019, dirinya diminta menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo di detik-detik akhir.
"Belajar dari dua pengalaman itu menurut saya (politik) sulit ditebak," ujar dia.
3. Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai hadiri rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2020). (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)
Anies Baswedan juga berpeluang besar untuk maju dalam Pilpres 2024.
Merujuk hasil survei Indikator misalnya, Anies memiliki elektabilitas 14,4 persen, atau di urutan ketiga di bawah Ganjar dan Prabowo.
Namun, hingga saat ini, Anies enggan menanggapi soal peluangnya di Pilpres 2024.
Pada tahun lalu, Anies menyatakan dirinya fokus mengurus Jakarta.
"Saya bilang lagi ngurus Jakarta," ucap Anies menanggapi ucapan Surya Paloh yang diiringi tertawa, di Gedung DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
4. Puan Maharani
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani. (Kresno/Man (dpr.go.id))
Meski memiliki elektabilitas yang saat ini masih relatif kecil, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani berpeluang besar untuk maju Pilpres 2024.