TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Kehilangan suami tercinta yang dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa dua tahun lalu, tak lantas membuat Sarini Wilar (55) warga Kotabangon putus asa.
Ia harus putar otak untuk mencari nafkah, lantaran dua anaknya harus dinafkahi.
Sarini seperti mendapatkan petunjuk, saat berpikir keras, apa yang harus ia kerjakan untuk mengisi pundi rupiahnya.
"Saya seperti disuruh ambil itu karung goni yang kami gunakan untuk lap kaki, untuk dibuat tas, tiba-tiba saja muncul pemikiran itu," katanya.
• Pandemi Covid-19, Transaksi Pembayaran Digital Ritel di Sulut Naik 25 Persen
• Bupati Yasti: BMR Lebih Butuh Sekprov, Wagub Hanya Ban Serep
• Siltap, TKD dan Gaji THL di Minut Dipastikan Terbayar di Pergeseran Anggaran Tahun Ini
Akhirnya ia mengambil karung goni tersebut, menggunting sesuai kombinasi dan kreatifitasnya, dan menjahit menggunakan mesin jahit manual peninggalan orangtuanya.
Awalnya, Sarini membuat sepuluh buah tas, tapi hanya digantung di dalam rumah saja, karena malu katanya.
Akhirnya, anak memintanya untuk memajang tas tersebut di depan rumah, supaya bisa dilihat orang.
Siapa sangka, tas karung goni yang awalnya dijual dengan harga Rp 20-30 ribu tersebut, diminati warga, bahkan ludes terjual.
• Jalan Tol Manado-Bitung Telah Diresmikan, Medy Lensun Apresiasi Kinerja ODSK
• Produk Lokal Bolmong Bisa Dipesan Via Toko Online
• Wamendag Jerry Sambuaga Siap Kunjungi IKM-UMKM di Taman God Bless Park Pada 3 Oktober
"Hasil penjualan, saya belikan karung goni lagi," katanya. Begitu terus, produk tas karung goni buatannya banyak diminati warga.
Selain gunakan bahan karung goni, ia juga mengombinasikan dengan perca, dan beberapa barang bekas lainnya, hingga menjadi tas cantik.
Semuanya berbeda, mulai dari model dan motifnya.
Motif dan model digunakan, berdasarkan kreatifitas yang terlintas dalam benaknya saat itu.
• Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, AA-RS Deklarasi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado
Karena banyak yang meminati dan harga bahan baku karung goni naik, sehingga ia mencoba pun menaikkan harga, menjadi Rp 50-150 ribu per tas, sesuai dengan ukuran. Tapi ditawar juga boleh.
"Kecuali ada yang pesan, modelnya susah, atau motif lain, itu harganya beda," kata dia.
Peminat karya tas karung goni buatannya sudah dibeli warga dari dalam dan luar negeri.