TRIBUNMANADO.CO.ID -- Belakangan ini Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Jong-Un kerap menjadi sorotan.
Diketahui, saat ini telah banyak korban yang berjatuhan di bahwa Pemimpinan Kim Jong-Un.
Pemimpin Korea Utara ( Korut) Kim Jong Un ini dikenal sebagai diktator.
Bahkan, dia tidak segan-segan menghukum mati orang yang berani melawannya. Termasuk anggota keluarganya sendiri.
Masih ingat kasus pada tahun 2013 ketika Kim Jong Un mengeksekusi mati Chang Song Thaek, yang merupakan pamannya sendiri.
Chang Song Thaek adalah suami dari Kim Kyong Hui, anak dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan adik dari mendiang ayah Kim, dan sekaligus adik dari pemimpin kedua, Kim Jong Il.
Alasan eksekusi mati itu karena Chang Song Thaek diduga melakukan pengkhianatan.
Lalu ada seorang pejabat yang dihukum mati hanya karena tertidur di ruang rapat saat Kim tengah berbicara.
Nah, kali ini Kim Jong Un kembali mengeksekusi mati pejabatnya.
Apa salah mereka?
Korea Utara dilaporkan telah mengeksekusi lima pejabat di Kementerian Ekonomi setelah mereka mengkritik kebijakan Kim Jong-Un.
Para pejabat partai komunis ini diperkirakan ditembak oleh regu tembak pada 30 Juli lalu.
Eksekusi ini dilakukan setelah mereka berbicara tentang kebijakan ekonomi rezim Kim yang telah membuat negara itu menjadi salah satu negara termiskin di dunia.
Rincian percakapan mereka dikatakan telah dilaporkan kembali ke atasan mereka sebelum mereka dipanggil ke sebuah pertemuan dan ditangkap oleh polisi rahasia.
Kelima pria tersebut, awalnya di undang ke sebuah acara jamuan lalu secara terbuka membahas stagnasi ekonomi negara yang termiliterisasi serta perlunya reformasi industri karena terus memproduksi sedikit barang konsumsi untuk warganya yang miskin.