News

Kisah Haru Seorang Hendra, Ditolak Sekolahnya karena Tangan Cacat

Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi belajar.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Muhammad Hendra Afriyanto seharusnya bahagia karena sudah diterima di SMPN 2 Tamanan Bondowoso.

Sayang, kisah sedih yang malah ada. Keadaan justru berbanding terbalik.

Derai air mata Hendra tercurah karena sekolah menolaknya.

Pasalnya kondisi tangannya yang cacat hingga sebabkan tidak bisa menulis. 

Dilansir dari Kompas.com, kala itu orangtuanya juga turut bergembira. Walau tak punya uang, sang ayah berusaha membelikan anaknya seragam sekolah.

Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Sebab pihak sekolah ragu hendak menerima Hendra.

Alasannya, Hendra tak bisa menulis karena tangannya cacat.

Padahal, kemampuannya tak jauh berbeda dengan pelajar lainnya.

Mendengar sekolah meminta dirinya mundur, Hendra menangis.

Padahal, dirinya sudah mencoba memakai seragam dan topi sekolah.

Impiannya seperti runtuh saat sekolah memperlakukan dirinya karena mengalami keterbatasan fisik.

Hendra asal Desa Sumberkemuning, Kecamatan Tamanan terlahir sebagai anak difabel.

Dia baru saja lulus dari SDN Sumber Kemuning 2.

Tangannya memang tak bisa menulis, tetapi dia memiliki kemampuan seperti pelajar lainnya, seperti membaca, menghitung, serta bersosialisasi.

Bahkan, ketika masih di bangku SD, nilai ujiannya tidak pernah jelek.

Halaman
1234

Berita Terkini