Klarifikasi UNU dan UGM
Sementara itu, saat dikonfirmasi Rektor UNU Purwo Santoso menegaskan jika BA telah mencatut nama universitas yang dipimpinya.
"Yang saya perlu klarifikasi, dia memang mencatut sebagaimana pernyataan di video. Dia telah mencatut NU dan UGM," tandasnya.
Diakuinya, dirinya mengenal BA sejak mengambil S2 di UGM. BA tidak terdaftar sebagai dosen di UNU. \
BA sebatas pengajar tamu di kampusnya. Namun sudah sejak lama tidak lagi beraktivitas di UNU.
Terkait pencatutan nama, Purwo Santoso mengatakan, belum memutuskan mengenai langkah hukumnya.
Namun, Purwo Santoso menghargai, BA menyampaikan permintaan maaf.
"Soal pencatutan dan masalah hukumnya kami masih belum punya keputusan," ungkapnya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani menyayangkan peristiwa tersebut. UGM mengecam segala bentuk tindak pelecehan dan kekerasan seksual apapun bentuknya.
"Pimpinan UGM melakukan pendataan dan mempelajari kasus tersebut. UGM siap support sivitas akademika UGM yang menjadi penyintas dan memerlukan dukungan dalam bentuk apa pun," kata Iva.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengatakan sampai saat ini belum ada laporan terkait peristiwa tersebut.
"Kurun waktu tiga hari ini belum ada laporan. Korban silakan melapor ke kantor polisi terdekat, kalaupun tipe A tetap ada pengaduan ke kami," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Geger Pelecehan Seksual Berkedok Dosen Lakukan Riset Swinger di Yogya"