"Dia itu pintar ngomong, pintar meyakinkan orang. Dia bagus berbahasa Inggris. Ia pun berhasil membangun relasi baik dengan beberapa bank.
"Dia juga mempunyai pendekatan yang bagus dengan orang pemerintah. Keberhasilan itu memang hokidia," sambungnya.
Setelah dipegang Djoko, bisnis Grup Mulia boleh dibilang tumbuh pesat, terutama di sektor properti.
Di sektor ini, Grup Mulia menjadi leader, khususnya dalam pengadaan gedung perkantoran di Jakarta.
Beberapa yang terkenal adalah Five Pillars Office Park, Lippo Life Building dan Kuningan Tower, Sampoerna Plaza, BRI II, Mulia Tower, Wisma Antara, Surabaya Tower, dan Mulia Center.
Tercatat sebanyak 41 perusahaan bernaung di bawah Grup Mulia, dengan perkiraan total aset pada tahun 1998 sebesar Rp 11,5 trilyun, dan sales turn-overpada tahun 1998 diperkirakan Rp 395 milyar.
Akan tetapi, pada masa Djoko pula perusahaan ini menanggung beban berat akibat terjadinya krisis ekonomi.
Pada akhir 1990-an, Djoko terseret ke dalam kasus Bank Bali (BB) yang melibatkan PT Era Giat Prima (EGP). EGP mendapatkan hak pengalihan penagihan piutang BB di Bank Indonesia (BI).
• FAKTA Lengkap Skandal Korupsi Bank Bali Djoko Tjandra, Sejumlah Politikus Disebut Terlibat
• Djoko Tjandra Berhasil Ditangkap
• Di Balik Penangkapan Djoko Tjandra, Ada Perintah Langsung Jokowi kepada Kapolri Jenderal Idham Azis
Sumber: Kompas.com