TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Danjen Kopassus Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi Pr menjadi Ketua Umum Partai Berkarya untuk melengserkan Tommy Soeharto.
Muchdi Pr dipilih lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) oleh Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B).
Sebelumnya, beredar video Ketum Partai Berkarya Tommy Soeharto dan Sekjen Priyo Budi Santoso dan sejumlah kader Partai Berkarya mendatangi lokasi Munaslub yang dianggap ilegal tersebut.
Ternyata Munaslub tetap dilanjutkan oleh Presidium Penyelamat Partai Berkarya
• GEMPA BUMI Ketiga Hari Ini Senin 13 Juli 2020, Ini Lokasi dan Kekuatannya
• Sosok Alyssa Dezek, Remaja 12 Tahun Beli Mobil Mewah Rp 1,7 Miliar, Ini Sumber Keuangannya!
Badaruddin Andi Picunang, Ketua DPP Partai Berkarya mewakili P3B mengatakan anggota Munaslub sempat mengalami intimidasi hingga hari H pelaksanaan yang mengakibatkan acara sempat tertunda beberapa jam.
"Ada beberapa kelompok yang mengintimidasi beberapa hari sebelumnya hingga puncak, intimidasi itu terlaksana jam 10 pagi tadi dengan mengacak-acak tempat pelaksanaan Munaslub baik itu atribut maupun perlengkapan, banyak perlengkapan kami yang hilang rusak dan sebagainya."
"Sehingga kami sepakat dan kami menjaga wibawa partai ini menjaga kehormatan teman-teman pengurus yang jauh-jauh datang dari daerah," kata Badaruddin dalam sesi konferensi pers virtual, Sabtu (11/7/2020).
Badaruddin menegaskan bahwa penyelenggaraan Munaslub telah sesuai dengan AD/ART dan tata tertib penyelenggaraan Munaslub.
Karena diikuti 30 provinsi dari 34 provinsi dan juga pimpinan DPD masing-masing.
"Ini sesuai anggaran dasar Partai Berkarya dan tata tertib pelaksanaan Munaslub sudah melebihi kuorum sehingga kegiatan Munaslub ini kami legal dan orang-orang yang menyatakan Munaslub ini ilegal atau tidak konstitusional itu kami abaikan," ujarnya.
Badaruddin menyampaikan hasil Munaslub telah mengesahkan Muchdi PR sebagai Ketua Umum Partai Berkarya periode 2020-2025 dan Sekjen Partai Berkarya diamanahkan kepada dirinya.
Sementara tim formatur segera membentuk kepengurusan struktur DPP Partai Berkarya untuk nantinya dilaporkan ke Kemenkumham.
"Kami sampaikan kepada teman-teman media bahwa telah terpilih dalam munaslub ini Bapak Mayjen Muchdi PR, purnawirawan angakatan darat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya periode 2020-2025," ungkapnya.
"Dan terbentuk pula tim formatur untuk memyusun kepengurusan dalam waktu 1x24 jam untuk segera dinotariskan bersamaan dengan keputusan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan segera kami melaporkan kepada pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan pengesshan dann pengakuan," imbuhnya.
• Profil Hana Hanifah, Selebgram Cantik yang Dikabarkan Dekat Dengan Kriss Hatta, Hobinya Masak
• Prostitusi Online, Artis HH Digrebek Polisi Bersama Seorang Pria di Hotel Berbintang di Medan
Ini Hasil Munaslub Partai Berkarya yang Digelar P3B
Dalam Munaslub itu, selain menetapkan Muchdi PR sebagai Ketua Umum Partai Berkarya periode 2020-2025, ada sejumlah kesepakatan yang dicapai.
Di antaranya adalah nama Partai Berkarya menjadi Beringin Karya dan warna dasar bendera menjadi warna putih.
"Ada beberapa hal anggaran dasar anggaran rumah tangga kami diubah mulai dari nama partai, dari Partai Berkarya kembali menjadi Beringin Karya yang tetap disingkat Berkarya dan didirikan sesuai dengan fakta sejarah 5 Mei 2016," kata Badaruddin Andi Picunang dalam konferensi pers virtual, Sabtu (11/7/2020).
"Kemudian dasar bendera kami adalah putih yang tadinya kuning," imbuhnya.
Munaslub kali ini juga ditetapkan beberapa program umum lima tahun ke depan, baik itu program jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
"Dan akan segera kita tindak lanjuti dalam rapat kerja nasional beberapa bulan ke depan setelah mendapat pengakuan dari pemerintah dalam hal ini SK Kemenkumham," ujarnya.
Munaslub juga menyatakan Partai Berkarya mengakui hasil Pemilu 2019 baik itu legislatif maupun eksekutif.
"Dalam hal ini presiden dan wakil presiden hasil pemilu 2019 yang sah itu kita akui secara demokratis dan kami akan mengkritisi juga apabila ada kebijakan-kebijakan yang keliru dalam pelaksanaan menjalankan pemerintahan di NKRI," ujarnya.
Badaruddin, menambahkan Partai Berkarya akan mengusulkan Presiden ke-2 RI Soeharto agar segera mendapatkan pengakuan dari negara sebagai pahlawan nasional.
"Kami juga mengusulkan Presiden ke-2 Republik Indonesia, bapak pembangunan Haji Muhammad Soeharto untuk segera mendapatkan gelar pahlawan nasional untuk mendapatkan pengakuan dari negara sebagai salah satu putra Republik ini dalam menjalankan pemerintahan di masanya atas jasa jasanya membangun Indonesia dengan konsep dan wacana trilogi pembangunan, masalah keamanan terjamin, ekonomi yang berjalan dan pembangunan merata di segala bidang," katanya.
Kubu Tommy Soeharto: Itu Munaslub Ilegal
Saat dikonfirmasi, kubu Tommy Soeharto menganggap Munaslub yang digelar Badaruddin Andi Picunang itu sebagai forum ilegal.
Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy mengatakan acara itu sudah dibubarkan langsung oleh Tommy sebelum dimulai.
"Munaslub dari mana? toh kemarin kan acara ilegal tersebut sudah dibubarkan langsung oleh ketua umum kami, Pak Tommy Soeharto," kata Vasco kepada Tribunnews, Senin (13/7/2020).
Vasco menegaskan Partai Berkarya kami memiliki AD/ART yang mengatur segala sesuatu tentang aturan organisasi, termasuk penyelenggaraan Munaslub.
"Jadi untuk membuat kegiatan yang mengatasnamakan partai, ya bukan seenaknya gitu aja, pesertanya siapa, penyelenggaranya dan atas dasar apa. Itu kan tidak jelas," ujarnya.
Vasco mengatakan bahwa sebelumnya Partai Berkarya telah menggelar rapat pleno dan Rapimnas yang menghasilkan keputusan untuk menghentikan oknum yang ingin memecah belah partai dengan menggelar Munaslub.
Dan beberapa orang yang tadinya tergabung dalam P3B, termasuk ketua presidiumnya, Ahmad Gusro juga sudah kembali ke kubu Tommy untuk memperkuat partai.
"Masa Munaslub tidak jalanin mekanisme partai dan cuma ngomong di media doang kalau sudah buat Munaslub. Sementara acara Munaslub tersebut tak pernah ada, karena memang sudah dibubarkan sebelum acaranya mulai," pungkasnya.
Sebelumnya beredar video, Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, datang didampingi Sekjen Priyo Budi Santoso dan sejumlah kader Partai Berkarya.
Mereka langsung membubarkan Munaslub tersebut.
Ketua DPP Partai Berkarya, Vasco Ruseimy mengatakan, kader tersebut memaksakan untuk menggelar Munaslub. Karena ilegal, Munaslub itu pun dibubarkan langsung oleh Tommy dan Priyo.
"Mereka menggunakan atribut itu ya ilegal, makanya di situ ketua umum turun gunung langsung Pak Tommy beserta Pak Priyo turun gunung datang ke Hotel Kemang itu untuk membubarkan acara itu," kata Vasco saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (11/7/2020).
Vasco menjelaskan, Partai Berkarya sebelumnya sudah menggelar rapat pleno dan Rapimnas. Di rapat tersebut diputuskan bahwa tidak ada pergantian kepengurusan DPP.
Selain itu, di rapat pleno dan Rapimnas juga menyepakati diberhentikannya orang-orang yang mengatasnamakan Presidium Penyelamat Partai Berkarya.
Ia menyebut orang yang dipecat itu sebagai penggerak P3B, termasuk Badaruddin Andi Picunang.
"Di pleno itu diputuskan bahwa memang orang-orang yang ingin memecah belah partai itu untuk diberhentikan dan diperkuat lagi dengan Rapimnas," ujarnya.
Vasco mengatakan, sebenarnya Tommy dan Priyo telah membuka pintu selebar-lebarnya agar kader partai kembali solid dan tidak pecah. Namun pihak P3B masih memaksakan menggelar Munaslub ilegal tersebut.
"Sampai detik terakhir di Rapimnas Pak Tommy sudah menampumg mereka kembali tapi mereka tetap keukeuh menyelenggarakan Munaslub. Ya sudah kalau gitu harus diberi teguran keras dari ketua umum dan sekjen langsung ke sana," ucapnya.
Vasco menambahkan, Munaslub ilegal itu terindikasi akan mengarahkan Partai Berkarya mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Munaslub ilegal tersebut mau cawe-cawe dukung Jokowi dan mau memecah belah partai," katanya.