Update Virus Corona Indonesia

Pemerintah Indonesia Putuskan Tak Ikut Semua Petunjuk WHO, Pernyataan Mereka Sering Berubah-ubah

Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk tidak mengikuti mentah-mentah petunjuk Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Keputusan itu diumumkan karena WHO sering mengeluarkan pernyataan yang berubah-ubah.

Hal itu diungkapkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Salah satunya, menurut Doni Monardo, mengenai Orang Tanpa Gejala (OTG) yang kemungkinan menularkan Covid-19. 

"WHO telah merevisi pernyataan mereka.

Pernyataan WHO itu sering berubah-ubah terus," kata Doni Monardo di Istana Kepresiden, Jakarta, Senin (29/06/2020).

Menurut jenderal bintang tiga itu, di Indonesia 70-90 persen kasus positif merupakan OTG.

Mereka tidak menunjukkan gejala apapun, namun sangat berisiko menularkan penyakit.

"Mereka (OTG) ini tidak apa-apa. Menjadi sangat berisiko ketika dia menyentuh orang tua dan orang

dengan penyakit komorbid," kata Doni Monardo.

Orang tanpa gejala tersebut, menurut Doni Monardo, harus diisolasi. Bila tidak, akan menjadi silent killer.

Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, pernyataan WHO yang menyatakan OTG kecil kemungkinannya

menularkan virus, sempat dibahas oleh pemerintah, dan pihaknya sempat bingung dengan pernyataan tersebut.

"Kalau dia berkeliaran maka dia akan menjadi silent killer. Itu yang dari awal selalu kita sampaikan."

"OTG itu justru yang paling bahaya. Oleh WHO pernah dimuat mungkin dua minggu yang lalu.

Halaman
1234

Berita Terkini