News

Pupuk Karya Anak Bangsa yang Berbahan Dasar Batu Bara Berhasil Meraih Hak Paten di AS

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pupuk Batu Bara

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berhasil meraih hak paten di Amerika Serikat.

Terkait hal tersebut menjadikan kabar gembira untuk Indonesia.

Diketahui produk pupuk yang mendapat hak paten di AS merupakan ciptaan Warga Negara Indonesia.

Tewaskan Prajurit TNI, PBB Minta ke Permerintah Kongo untuk Mengusut Tuntas Kasus Tersebut

KSAD Jendral Andika Perkasa Ngamuk! Anak Buahnya yang Tewas Ternyata Ditusuk Oknum Prajurit TNI AL

Bill Gates Sebut Ternyata Pandemi Covid-19 Ini Lebih Seram dari Perkiraan

Produk pupuk berbahan dasar batu bara ciptaan Warga Negara Indonesia ( WNI) berhasil meraih hak paten di Amerika Serikat (AS).

Inovasi ini adalah ciptaan R Umar Hasan Saputra, seorang pebisnis dan inventor bidang pertanian asal Indonesia.

Produknya mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Amerika Serikat, dengan diterbitkannya hak paten dari United States Patent and Trademark Office (USPTO) pada 16 Juni 2020.

Ilustrasi (IST)

Teknologi pupuk berbahan batu bara yang dikembangkannya saat ini adalah satu-satunya yang berhasil memperoleh hak paten di AS.

Dengan diterbitkannya hak paten tersebut, pupuk batu bara dengan merek dagang Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer ini nantinya selain dapat memasuki pasar industri pertanian di AS, juga dapat membuka peluang investasi berupa pendirian pabrik serta memperlancar pemasaran produk pupuk tersebut di tingkat global.

Dilansir dari siaran pers yang diterima Kompas.com pada Sabtu (27/6/2020), R Umar Hasan Saputra mengungkapkan, produknya memiliki beberapa keunggulan.

Pupuk yang di Indonesia bermerek dagang Futura tersebut, dihasilkan dari bahan dasar batu bara berkalori rendah yang banyak terdapat di berbagai negara.

Pupuk ini bersifat organik dan eco-friendly karena dapat memperbaiki kondisi tanah serta dapat diproduksi lebih cepat dan masif.

KJRI Chicago dalam siaran persnya menyebut pupuk ini lebih ekonomis dibandingkan pupuk kimia, serta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani dalam jumlah besar, dalam rangka mendukung terwujudnya ketahanan pangan.

Lebih lanjut Saputra juga menjelaskan, pupuk hasil pengembangan selama 11 tahun tersebut telah melalui serangkaian uji coba dan telah digunakan berbagai kelompok petani di dalam negeri.

Hasilnya, pupuk tersebut mampu meningkatkan produktivitas hasil panen secara signifikan pada berbagai jenis tanaman pertanian.

Selain itu juga berbiaya produksi lebih rendah serta mampu menurunkan penggunaan pestisida, sehingga meminimalisir efek samping bagi tanaman maupun tanah.

Halaman
12

Berita Terkini