Dimana Esper telah menyerukan hubungan keamanan yang lebih dekat dengan sekutu regional di Asia Tenggara di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh Covid-19 dan Partai Komunis China.
Menurut Hong, ini adalah upaya lain untuk menjual strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat setelah tawaran pendahulunya pada dialog di Shangri-La tahun lalu.
Dia merujuk pada KTT keamanan regional tahunan di Singapura, yang dibatalkan tahun ini karena pandemi Covid-19.
Ini merupakan babak terakhir dalam permainan saling menyalahkan yang kian panas antara Beijing dan Washington, ketika kedua negara berhadapan di berbagai bidang - mulai perdagangan dan teknologi, hingga ideologi dan asal-usul virus corona.
Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran Perang Dingin yang baru.
Aksi saling tuding ini juga datang ketika para pemimpin 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, atau ASEAN, akan bertemu untuk pertemuan puncak tahunan mereka pada hari Jumat melalui tautan video, di mana sengketa Laut China Selatan dan pandemi Covid-19 menjadi dua agenda yang akan dibahas.
Indikasi wilayah Asia Tenggara akan dijadikan medan perang dan penghimpun kekuatan sangat kentara terlihat.
Hal itu harus disikapi dengan baik oleh negara-negara ASEAN termasuk Indonesia karena, Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di kawasan tersebut. (*)
• Ayah dari Gadis Cantik yang Tewas di Bali Tuduh Pacarnya Biang Kerok Kecelakaan Maut Tersebut
• Bill Gates Sebut Ternyata Pandemi Covid-19 Ini Lebih Seram dari Perkiraan
• Terungkap, Ternyata Inilah Bangunan Baru yang Didirikan China di Perbatasan
Artikel ini telah tayang di sosok.grid.id dengan judul " Kemungkinan Pecah Perang Dinilai Cukup Tinggi, Menteri AS Ungkap ASEAN Akan Jadi Medan Pertempuran China vs Amerika Serikat, Pejabat Asia Tenggara Marah Besar! "