News
Terungkap, Ternyata Inilah Bangunan Baru yang Didirikan China di Perbatasan
Sebelumnya China dan India sudah sepakat untuk gencatan senjata, kini kembali terdengar kabar China kembali berulah di perbatasan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya China dan India sudah sepakat untuk gencatan senjata.
Kini kembali terdengar kabar China kembali berulah di perbatasan.
Hal tersebut diketahui dari pantauan satelit.
• Ayah dari Gadis Cantik yang Tewas di Bali Tuduh Pacarnya Biang Kerok Kecelakaan Maut Tersebut
• Terkait Kasus Megakorupsi e-KTP, Menteri Era SBY Diperiksa KPK, Negara Rugi Rp 2,3 Triliun
Gambar-gambar dari pantauan satelit memperlihatkan bangunan baru yang sedang didirikan China di lembah Galwan, lokasi bentrokan dengan tentara India.
Bentrokan itu terjadi pada 15 Juni di Lembah Galwan, yang menewaskan 20 tentara India.

Komandan militer kedua negara pada Senin (22/6/2020) telah bersepakat untuk meredam ketegangan di perbatasan yang disengketakan itu.
Meski begitu, dilansir dari Reuters Kamis (25/6/2020), gambar satelit menunjukkan aktivitas konstruksi baru di pekan-pekan setelah baku hantam terjadi.
Akibatnya, kesepakatan yang telah dijalin berisiko dilanggar karena saling klaim di wilayah gersang tersebut.
Foto-foto yang diambil pada Senin oleh Maxar Technologies, perusahaan teknologi luar angkasa yang berbasis di Amerika Serikat (AS), menunjukkan sesuatu yang tampak seperti bangunan China.
Bangunan luas itu didirikan di tepi sungai yang ditinggikan dan menghadap ke Sungai Galwan.
India mengatakan, bangunan itu didirikan di wilayah Garis Kontrol Aktual-nya (LAC), yang tidak terdefinisi dengan jelas.
LAC adalah perbatasan de facto antara dua negara tersebut.
Sebaliknya China berkata, seluruh lembah Galwan yang terletak sekitar 4.300 mdpl adalah wilayahnya, dan menuding India yang memicu bentrokan.

Aktivitas baru ini mencakup pendirian kamp-kamp yang disamarkan atau bagunan tertutup di pangkal tebing.
Tak jauh dari sana, kemungkinan sebuah kamp baru sedang dibangun dengan tembok atau barikade.
Di pekan sebelumnya, kamp itu tidak terlihat di gambar satelit yang ditunjukkan ke Reuters.