"Ini yang menyebabkan kita-kita yang pengguna kereta itu tetap membuka handphone," paparnya.
Edward mengamini hal tersebut, lalu meminta kepada para pengguna untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah.
"Kita harus berpikir positif, artinya kita sehat selalu."
"Jangan lupakan masker dan handsanitizer."
"Kemudian, harus mengikuti aturan-aturan yang diberlakukan oleh Kereta Commuter Indonesia, mulai dari pintu masuk hingga selesai," bebernya.
Sebelumnya, Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat jumlah penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 160.946 orang pada Senin lalu.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (persero) Didiek Hartantyo mengatakan, saat ini para penumpang KRL semakin tertib dari hari ke harinya.
Para pengguna KRL pagi hari ini sangat tertib mengikuti antrean, dan berbagai protokol kesehatan yang diwajibkan,” ujar Didiek dalam keterangan tertulis, Senin (15/6/2020).
Didiek menambahkan, di Stasiun Bogor hingga pukul 11.00 WIB tercatat jumlah pengguna yang telah masuk ke stasiun untuk menggunakan KRL sebesar 12.437 pengguna.
Angka ini bertambah 4 persen dibanding Senin lalu.
Pengguna mengantre hingga ke selasar dari area parkir stasiun.
Antrean berlangsung tertib, mengalir, dan pengguna senantiasa mengikuti marka dan arahan petugas untuk jaga jarak.
Di Stasiun Bogor misalnya, saat jumlah pengguna mencapai puncaknya pada pagi hari ini, pengaturan masuk stasiun dilakukan dengan disiplin.
Waktu yang dibutuhkan calon pengguna untuk mengantre telah berkurang hingga rata-rata di bawah 30 menit.
PT KCI juga menyediakan loket portabel tambahan untuk melayani transaksi Tiket Harian Berjaminan di area parkir Stasiun Bogor.