TRIBUNMANADO.CO.ID - Ariyanto Boik, warga Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur ( NTT), kaget ketika mengetahui hasil rapid test dirinya dinyatakan reaktif hamil.
Melihat hasil tersebut, pihak keluarga pun memprotes keras keteledoran petugas medis yang bertugas di lokasi karantina Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.
"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," kata Naomi Toulasik, salah satu kerabat tegas dia.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Ndao, Widyanto P Adhy, segera mengklarifikasi kekeliruan tersebut.
"Hari ini (13 Juni), kami mengakui kesalahan itu dan mengoreksinya dengan menerbitkan hasil pemeriksaan laboratorium yang benar," ujar Adhy, Sabtu (13/6/2020).
Dirinya juga menegaskan, petugas medis akan lebih cermat dan berhati-hati agar kesalahan tak terulang lagi.
Seperti diketahui, petugas medis melakukan rapid test setelah Ariyanto diduga usai melakukan perjalanan di daerah yang berisiko Covid-19.
Namun, setelah menerima hasil rapid test, pihak keluarga kaget.
"Tadi kami protes dengan hasil ini dan kami langsung ke tempat karantina dan bertemu dengan penanggung jawabnya," ungkap kakak kandung Ariyanto, Ferdinan Boik, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (13/6/2020).
(*)
Hasil Rapid Test 985 Orang Reaktif di Sulut
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), setiap hari terus mengupdate perkembangan dan kegiatan yang dilakukam setiap harinya.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel menyampaikan, kegiatan Surveilans Laboratory tetap berlangsung dan telah melakukan pemeriksaan rapid tes.
"Rapid test yang dilaksanakan hari ini berjumlah 137 orang, dan jumlah yang reaktif ada 18 orang," kata Dandel dalam laporan tertulis, Jumat (5/6/2020) Malam.
Dandel menyampaikan, total rapid tes di Sulut sendiri yang sudah dikerjakan jumlahnya sudah sampai 21.295 orang dan total rapid test yang reaktif berjumlah 985 orang.