Kerusuhan di AS

Mengucap Janji Sehidup Semati di Tengah Aksi Protes George Floyd, Ribuan Orang Bersorak untuk Mereka

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sepasang Pengantin Gelar Pernikahan di Tengah Protes AS

Pria malang ini diduga meninggal karena kekerasan yang dilakukan polisi bernama Derek Chauvin.

Dalam video yang beredar, Chauvin meniarapkan tubuh Floyd ke aspal dan mengunci leher pria Afrika-Amerika itu dengan lututnya.

Meski Floyd berkali-kali mengadu tidak bisa bernapas, Chauvin tetap menekankan lututnya hingga Floyd tidak sadarkan diri.

Suami Anne, Michael Gordon (42) menilai kasus dan isu rasisme sudah ada jauh sebelum kematian Floyd.

Pasangan Anne dan Gordon merupakan keturunan kulit hitam.

Anne berasal dari Jamaika sedangkan Gordon adalah keturuna Karibia.

Keduanya mengaku telah merasakan sendiri rasisme yang ada di AS.

Anne dan Gordon juga merasa berkesan dengan adanya protes nasional ini.

"Kita semua melihat ketidakadilan ini."

"Kita semua ingin melihat jarum ini bergeser dari status quo dan yang membuat hari ini lebih berkesan," kata Michael Gordon.

Dia menilai aksi demonstrasi pada Sabtu lalu berjalan sangat damai.

Melalui foto-foto pernikahannya, terlihat massa yang ikut bahagia dan mengabadikan momen pengantin baru ini.

"Itulah seluruh acara di luar sana. Tentu saja ada polisi dan Garda Nasional, tetapi itu adalah protes damai."

"Semua orang sangat baik," kata Gordon.

"Itu dengan sendirinya menunjukkan gerakan apa yang bisa dan bagi kita untuk menjadi bagian dari itu, itu adalah hal yang positif," tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengantin Gelar Pernikahan di Tengah Demo Bela George Floyd, Massa Ikut Bersorak dan Abadikan Momen, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/06/08/pengantin-gelar-pernikahan-di-tengah-demo-bela-george-floyd-massa-ikut-bersorak-dan-abadikan-momen?

Subscribe Youtube Channel Tribun Manado:

 

Berita Terkini