TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar duka cita datang dari negeri Belanda.
Suster Lucia Verchure OCD, satu di antara pendiri Biara Karmel OCD St Theresia di Kakaskasen, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, meninggal dunia pada Jumat (29/05/2020) pukul 04.30 waktu setempat.
Kabar duka disampaikan dalam bahasa Belanda oleh komunitas biara di mana Suster Lucia mengabdi hingga akhir hayatnya kepada komunitas Biara Karmel St Theresia Kakaskasen.
Kabar tersebut kemudian diterjemahkan dan diteruskan oleh Uskup Emeritus Mgr Joseph Suwatan MSC.
Suster Lucia meninggal dalam usia 97 tahun. Ia lahir di Waspik, Belanda, pada 22 Maret 1923.
Lucia yang bernama asli Chatarina Petronella Verschure masuk biara Ordo Karmel Tak Berkasut (Ordo Carmelitarum Discalceatorum, OCD) di Maastricht pada 24 Agustus 1946.
• Pemprov Sulut Hibahkan Tanah untuk Biara Karmel
Ia kemudian mengikrarkan kaul pertamanya sebagai seorang biarawati pada 24 Februari 1947.
Dua tahun kemudian, ia mengemban misi ke Indonesia. Ia menjadi misionaris di Keuskupan Manado dan tiba pada 21 Maret 1949.
Ia datang bersama ketiga rekannya, Muder Maria Bernadette, Suster Gertrudis, dan Suster Maria Theresia.
Keempat suster tersebut datang atas undangan Uskup Manado saat itu, Mgr NM Verhouven MSC.
Tiba di Tomohon, mereka kemudian mendirikan Biara Karmel OCD St Theresia di Kakaskasen.
Biara ini resmi berdiri pada 4 Mei 1949.
• MCO Layani Misa di Kapel Biara Karmel Kakaskasen
Dalam surat yang disampaikan komunitas biara di Belanda disebutkan bahwa Lucia “sudah lama sekali rindu ingin ke Surga”.
Disebutkan bahwa di antara empat misionaris awal yang mendirikan Biara Karmel Kakaskasen, Lucia adalah yang terakhir wafat.
“Hatinya masih tetap di situ. Duka cita yang mendalam untuk Anda sekalian,” ungkap surat tersebut.