TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Dampak ekonomi dari Covid-19 yang ditimbulkan mulai dirasakan oleh pedagang di sekitar Tugu Boboca, Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Mendekati Hari Raya Idulfitri yang biasanya ramai oleh para pembeli tetapi sekarang daya beli masyarakat menurun.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang pedagang di sekitar Tugu Boboca di pinggir Pantai Malalayang itu.
"Hari ini padahal hari libur tetapi masih sepi," kata Emi (43), pedagang kuliner di sekitaran Tugu Boboca itu, Minggu (17/5/2020).
Pedagang asal Sanger itu menjelaskan, kalau menjelang lebaran biasa memang banyak orang tetapi ini karena dampak virus corona atau Covid-19 jadi sepi.
Sementara itu, dalam pantauan Tribun Manado pedagang kuliner di samping kiri dan kanan kios Emi banyak yang tutup tetapi ada sebagian yang buka.
"Biasa ramai sekali apalagi kalau lebaran kedua karena dorang pasiar," ungkapnya.
"Kalau lebaran pertama kan dorang pada di rumah jadi yang ramai lebaran kedua," tambah dia.
Ia mengungkapkan, pendapat dalam kondisi sekarang ini memang berkurang.
"Dulu kalau Minggu bisa mencapai Rp 1,5 juta tetapi sekarang cuma Rp 500 ribu saja," bebernya.
Ia menambahkan, pendapatan sekarang memang jauh dari biasanya.
"Sepi sekali ini padahal tempat kuliner," ujarnya.
Namun, meskipun begitu, Emi masih bersyukur tiap hari ada pemasukan dari pada tutup. "Yang penting jaga kebersihan dan ikuti anjuran pemerintah," ucapnya.
"Mending jualan dari pada di rumah karena ada usaha kuliner ini," tambah Emi.
Selain itu, ia mengatakan, apalagi masih ada anak yang kuliah sekarang.
"Kuliah juga pakai online saat ini dan butuh banyak biaya kuota tiap hari untuk bikin tugas," pungkasnya
(Tribunmanado.co.id/Dewangga Ardhiananta)