Protein NSP10 memiliki kemampuan unik dan disebut sebagai protein kamuflase genetik. Sebab, dengan bekerjasama dengan protein NSP16, protein ini dapat menyamarkan virus agar tidak dihancurkan oleh sel yang terinfeksi.
"Saat tubuh terinfeksi, akan mengeluarkan nukleas yang disebut RNAse yang berfungsi untuk menghancurkan RNA," kata Prof Zeily.
Protein NSP10 akan memodifikasi urutan, sehingga urutan genom bisa dikenali dan RNAse tidak bisa menghancurkannya.
6. Protein NSP13 pengurai RNA
Materi virus, yakni RNA akan dikemas dalam gulungan rumit seperti benang kusut. Namun, protein NSP13 ini akan menguraikannya, sehingga nukleotida dapat dibaca dan diekspresikan.
"Supaya virus dapat menduplikasi dirinya, kalau informasinya dapat dibuka," imbuh Prof Zeily.
7. Protein NSP14 pengoreksi yang cerdas
Prof Zeily mengungkapkan saat virus diperbanyak oleh protein NSP12, maka pembacaan genom akan semakin panjang. Di sini peran protein NSP14 untuk mengoreksi salinan genom virus corona yang salah.
"NSP14 akan memotong kesalahan ini, sehingga urutan RNA menjadi benar. Itu mengapa virus corona ini saya bilang cerdas," jelas dia.
8. Protein NSP15 pembersih sisa RNA
Protein ini diduga memotong sisa RNA virus sebagai strategi untuk bersembunyi dari pertahanan antivirus sel yang terinfeksi.
"Sisa potongan RNA ini bagi tubuh akan dianggap sebagai zat asing yang akan memberi efek demam. Selanjutnya alarm antibodi akan keluar, protein ini akan menghancurkan," ungkap Prof Zeily.
Protein dengan fungsi misterius
Lebih lanjut Prof Zeily mengatakan protein struktur (SP) terdiri dari protein penancap (protein spike) yang melindungi RNA dan membantu menempelkan virus ke reseptor sel terinfeksi.
Selain itu, terdapat protein ORF3a yang dapat memicu peradangan yakni salah satu gejala paling berbahaya dari Covid-19, protein ORF6 yang berfungsi pemblok sinyal ke sistem kekebalan tubuh, protein ORF7a yang dapat memicu bunuh diri pada sel yang terinfeksi.