Update Virus Corona Sulut

Segelintir Warga Tolak Rumah Singgah ODP, Ketua DPRD: Kemanusian Kita Sedang Diuji

Penulis: Ryo_Noor
Editor: Maickel Karundeng
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw

Ia mengawali postinganya dengan bahasa jepang " Arigato Gosaimas. " artinya terima kasih. 

"Terimakasih banyak kepada bpk Gubernur OLLY DONDOKAMBEY dan wagub STEVEN KANDOW yang telah menyediakan rumah singgah khusus ODP (orang dalam pantauan) yang baru pulang dari luar negeri dan dari jakarta.

Yang dilengkapi fasilitas-fasilitas yang sangat memadai serta pelayanan lebih dari cukup berupa, makanan berat 3x sehari.

Snack/kue 2x sehari. Pokoknya kurang taunya tinggal free.

"Mo ikai arigato gozaimas " ujarnya dalam postingan.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada dr Greity Inggrit Girtoh Dirut RSUD Sulut.

"Special thanks buat ibu dokter Greity Ingrit Giroth yang selalu mengawal perkembangan kami setiap hari,"

Dr Inggrit Giroth mengaku cukup terkejut ada warga yang berstatus ODP mengunggah status soal keberadaannya di rumah singgah. 

Unggahan ini setidaknya bisa memberi pemahaman ke publik seperti apa sebernanrya rumah singgah ODP. 

''Pertama saya tegaskan dulu, ODP itu bukan pasien positif," ujarnya. 

Mereka dalam keadaan sehat hanya saja karena mengadakan perjalanan dari daerah Covid 19, biasnya dari luar negeri atau luar daerah sehingga harus melakukan isolasi diri,

Hal itu sudah sesuai prosedur Penanganan Covid 19 "ODP itu masih jauh, kalau ada indikasi naik dulu adi PDP (Pasien Dalam Pengawasan)  baru menunggu untuk konfirmasi positif atau negatif Covid 19," kata diam.

Warga berstarus ODP inilah yang menempati rumah singgah,  di salah satu fasilitas selain warga dari perjalanan luar negeri ada juga tenaga medis yang baru pulang ikut pelatihan di Jakarta.

"Mereka ini harus isolasi selama 14 hari, " ungkapnya.

Kemudian ada yang menganggap Rumah Singgah itu menakutkan atau mengkhawtirkan,  kata Inggrit sebenarnya tak demikian.

Halaman
123

Berita Terkini