Kendati demikian, para peneliti telah lama menduga, kecoak yang tinggal di goa mungkin berasal dari zaman dinosaurus.
Hal itu berdasarkan analisis genetik, kendati belum pernah ada bukti kuat sebelumnya.
Kedua spesies kecoak yang ditemukan di dalam damar ini, menurut makalah yang dipublikasikan dalam jurnal Gondwana Research ini sangat terawat.
Kemungkinan sepasang kecoak ini adalah keturunan dari nenek moyang yang sama dari masa Creataceous, sebelum pergeseran benua memisahkan habitat mereka di superkontinen Gondwana.
Para peneliti yang berasal dari beberapa lembaga di Slovakia, China, Rusia dan Thailand ini tidak menjelaskan bagaimana kecoak-kecoak purba berakhir di dalam damar.
Sebab, pada umumnya fosil damar akan menyimpan mahluk-mahluk kecil yang hidup di dekat pohon, karena damar adalah fosil pohon resin.
Ada kemungkinan, kata peneliti, resin kuno menetes dari akar pohon ke dalam goa-goa di mana para kecoak purba itu tinggal.
Selanjutnya, cairan damar itu mengeras di sekitar paleo-arthropoda.
Akhirnya, kecoak-kecoak purba ini terawetkan dalam damar hingga ditemukan puluhan juta tahun kemudian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fosil Nenek Moyang Ayam Ditemukan di Belgia, Dijuluki Wonder Chicken