TRIBUNMANADO.CO.ID - Olahan jahe merah dipercayai oleh sebagian masyarakat sebagai minuman pencegah virus corona.
Namun belum ada buktinya.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pun menjawab penasaran masyarakat.
Hal ini dilihat dari antusias masyarakat yang mulai banyak mengonsumsi minuman ini, serta dengan
keyakinan corona tidak akan menginfeksi mereka yang rutin mengonsumsinya.
Menurut LIPI, informasi yang mengatakan bahwa khasiat jahe merah bisa menangkal penyebaran virus corona tidak tepat.
Sebab belum ada bukti ataupun penelitian pendukung terkait hal itu.
Selain itu, belum ada laporan penggunaan jahe merah sebagai anti virus.
Jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) merupakan salah satu jenis unggul tanaman rimpang jahe yang ada di Indonesia.
Sehingga jahe merah banyak digunakan sebagai bahan baku obat-obatan tradisional.
Jahe merah memiliki aktivitas meningkatkan daya tahan tubuh manusia.
Efek inilah yang bermanfaat dalam pencegahan dan membantu dalam pemulihan dari virus corona.
Selain itu, jahe merah juga memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan.
Secara umum, virus corona memiliki gejala peradangan berlebih pada paru-paru.
Aktivitas antiinflamasi yang dimiliki oleh jahe merah dapat meredakan gejala tersebut.
Namun, jahe merah hanya berfungsi untuk membantu meringankan gejala yang ditimbulkan.
Bukan untuk menyembuhkan atau untuk membunuh virus tersebut.
Hal itu ditegaskan Masteria Yunovilsa Putra, Kepala Kelompok Penelitian Center for Drug Discovery and Development pada Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI.
UPDATE CORONA (COVID-19) DI INDONESIA
Pemerintah mengumumkan adanya penambahan jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 secara signifikan sejak kemarin hingga hari ini, Rabu (18/3/2020).
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, hingga saat ini ada 227 kasus Covid-19 di Indonesia.
"Ada tambahan 55 kasus, sehingga total sampai sekarang, dihitung sampai kami melaporkan pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.00 ada 227 kasus," ucap Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Rabu.
Adapun, menurut Yuri, penambahan 55 kasus itu berlangsung sejak Selasa (17/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (18/3/2020) pukul 12.00 WIB.
Kemarin, pemerintah mengumumkan ada 172 kasus positif. Jumlah Pasien Corona Meninggal Bertambah Jadi 19 Orang
Jumlah pasien meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah jadi 19 orang, Rabu (18/3/2020).
Sementara jumlah pasien positif juga bertambah menjadi 227 kasus.
Demikian dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan wabah COVID-19, Achmad Yurianto dalam siaran pers di Kantor BNPB, Rabu sore.
Yuri mengatakan, ada penambahan yang sangat signifikan sejak Selasa hingga Rabu hari ini. "Ada 55 kasus tambahan," ujar dia.
Berikut rincian tambahan kasus pasien positif virus corona terbaru menurut daerah persebaran:
Banten: 4 kasus
DIY: 1 kasus
DKI Jakarta : 30 kasus
Jawa Barat: 12 kasus
Jawa Tengah: 2 kasus
Sumatera Utara: 1 kasus
Lampung: 1 kasus
Riau: 1 kasus
Kalimantan Timur: 1 kasus
Tambahan kasus juga berasal dari proses epidomolog dan kemandirian si pasien sebanyak 2 kasus.
Bertambahnya pasien positif dan meninggal dunia ini mengalami lonjakan drastis.
Pada Selasa kemarin, jumlah pasien positif sebanyak 172 orang dengan kematian lima orang.
Hal ini berarti dalam satu hari terjadi lonjakan 55 kasus positif dan 14 kematian.
Rincian Pasien Meninggal
Sementara itu, jumlah kasus pasien yang meninggal sebanyak 19 orang.
Jumlah ini meningkat setelah adanya perbaruan data.
Berikut rincian pasien virus corona yang meninggal menurut daerah persebaran:
Bali: 1 pasien
Banten: 1 pasien
DKI Jakarta: 12 pasien
Jawa Barat: 1 pasien
Jawa Tengah: 2 pasien
Jawa Timur: 1 pasien
Sumatara Utara: 1 pasien
Sedangkan pasien yang telah dinyatakan sembuh ada 11 orang.
Rinciannya:
Banten: 1 pasien
DKI Jakarta: 9 pasien
Jawa Barat: 1 pasien.
Tiga Rumah Sakit Swasta Jadi Rujukan Penanganan Pasien Covid-19
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, sebanyak tiga rumah sakit (RS) swasta telah bersedia untuk menjadi RS rujukan dalam penanganan pasien yang terinfeksi virus corona atau covid-19.
“Ada tiga rumah sakit swasta yang telah mendedikasikan seluruh kapasitas tempat tidurnya dengan total 300 tempat tidur untuk penanganan kasus covid-19,” ujar Yurianto saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Ketiga rumah sakit swasta tersebut adalah adalah Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua, RS Mitra Keluarga Jatiasih, Rumah Sakit Hermina Karawang.
Menurut Yurianto, ketiga rumah sakit ini nantinya hanya akan didedikasikan untuk merawat semua kasus covid-19.
“Sementara kasus yang lain akan dipindahkan ke RS lain,” kata Yurianto.
Selain itu, ada pula jejaring laboratorium yang akan digunakan untuk memeriksa spesimen terkait virus corona.
Jejaring laboratorium tersebut yakni, jejaring laboratorium Siloam, Kalbe dan jejaring laboratorium Bunda Grup.
"Dengan cara ini diharapkan deteksi dini penemuan kasus akan dilakukan dengan maksimal," tutur Yurianto.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan 100 rumah sakit rujukan untuk menangani Covid-19.
Pemilihan ke-100 RS ini didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 414 Tahun 2007 tentang Penetapan RS Rujukan Penanggulangan Flu Burung.
"Saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan sumber daya untuk dapat mengendalikan Covid-19 ini, dengan segala harapan bahwa Covid-19 ini dapat kita kendalikan dan kita hentikan penyebarannya," demikian bunyi keterangan itu.
(serambinews.com/Safriadi Syahbuddin)
BERITA TERPOPULER :
• Kondisi Terkini Dokter Handoko yang Tangani Pasien Corona, Alami Sesak Napas, Keluarga: Terima Kasih
• Rizal Ramli Desak Jokowi Hentikan Proyek Ibu Kota Baru di Depan Jubir Presiden: Itu Proyek Tak Jelas
• Penjelasan Lengkap Virus Corona, Gejala, Ciri-Ciri dan Cara Penanganan
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Benarkah Jahe Merah Bisa Menangkal Covid-19? Ini Jawaban Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ?page=all.
Editor: