TRIBUNMANADO.CO.ID - Suasana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Tutuyuan, Selasa (17/3/2020).
Nampak para peserta UNBK duduk berjejar, di depan mereka telah tersedia komputer pada masing-masing meja.
Meski saat ini Indonesia tengah mengalami wabah Virus Corona atau Covid-19, namun hal tersebut tak memudarkan semangat para peserta UNBK untuk hadir melaksanakan ujian.
Nampak para siswa dan siswi tak memakai masker.
Namun, sebelum masuk ruangan dan keluar saat ujian selesai, mereka melakukan cuci tangan serta menggunakan hand senitizer.
Kepala Sekolah SMK 1 Tutuyan, Rahma Buntuan mengatakan, masker tidaklah terlalu penting, yang penting mereka cuci tangan dan menggunakan hand senitizer sebelum masuk ruangan dan sebelum pulang sekolah.
"Untuk masker kami tidak menggunakan, tapi kami mewajibkan untuk mencuci tangan," ujarnya.
Untuk hand senitizer pihak sekolah membuat sendiri.
"Kami ada jurusan keperawatan, dan ada labiratorium juga jadi untuk hand senitizer itu buat sendiri," ucapnya.
Ia berharap, UNBK bisa berjalan lancar hingga hari terakhir.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yusri Damopolii menegaskan, tak hanya para siswa ikut UNBK yang mencuci tangan dan menggunakan hand senitizer.
"Semua, semua sekolah saya sudah sampaikan kalau baik murid maupun guru-guru harus menerapkan cuci tangan itu merupakan upaya menghindari dari yang namanya Covid-19," ucapnya.
Hingga hari kedua pelaksanan UNBK, para peserta tidak ada yang alpa.
"Semua masih sama, ikut semua tidak ada yang izin sakit atau alpa," ucapnya.
Sebagai informasi, terdapat 368 siswa dan siswi yang ikut UNBK.
UNBK dilaksanakan dalam tiga sesi.
"Karena kimputer tidak memadai untuk semua dilaksanakan serentak, jadi dilakukan tiga sesi," jelasnya. (ana)
• Mencuri Motor di Manado, Dua Pria Ini Ditangkap di Kota Bitung