Kekek Karolus sewaktu muda juga sering mengonsumsi gadung.
Bahkan ketika kehabisan bekal dikebun (hutan), kakek biasanya mulai menyisir gadung dibawah pohon besar.
Karena biasanya gadung tumbuh dibawah pohon yang rimbun.
"Ketika pulang cari kayu dari hutan, saya biasanya membawa tiga sampai empat biji ke rumah untuk dimasak.
Itu barang bergizi dan isinya tebal. Enak, seperti memakan umbi talas" tambahnya
Hingga kini keberadaan umbi gadung ini masih banyak ditemukan di pedalaman hutan Manggarai.
Dapat dipastikan juga bila gadung ini hanya tumbuh di hutan hujan tropis, dengan curah hujan intens setiap tahunnya.
• Nilai Peserta Seleksi SKD Akan Diolah Dulu Sebelum Diumumkan, Yang Lolos Lanjut SKB
Menyibak Wajah Liyan Umbi Gadung (Raut)
Umbi gadung sendiri adalah tumbuhan yang bermarga Dioscorea hispida Dennst.
Untuk ukurannya sendiri, umbi gadung berbentuk bulat panjang dengan isi yang hampir sejajar atau melebar terhadap puncak, luasnya semakin menyempit di sekeliling alas.
Umbi yang sudah masak (tua) warnanya coklat atau kuning kecoklatan, berbulu halus. Panjangnya sekitar 5 sampai 6 cm.
Berdasarkan warna dagingnya itu umbi gadung dikelompokan menjadi gadung hitam dan kuning.
Tapi ditempat saya, kebanyakan gadung yang berwarna hitam.
Selain beracun, ternyata bila diolah dengan baik umbi gadung mengandung karbohidrat, lemak serat kasar.
Terdapat juga kandungan air dan protein yang cukup tinggi. Untuk umbinya sendiri berada didalam tanah.
Dan jumlahnya banyak dari umbi-umbian lainnya.
Kurang lebih begitu gambaran singkat dari Raut (umbi gadung) yang saya ketahui.
Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang belum mengetahuinya.