50 Orang di Iran Meninggal Karena Virus Corona, Negara Tetangga Tutup Perbatasan Dengan Iran

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat.

Selain itu, mengingat tingginya jumlah kasus infeksi virus corona di Iran, sejumlah negara yang berbatasan langsung menutup akses perbatasannya dengan Iran.

Dikutip dari Guardian, Menteri Kesehatran Turki, Fahrettin Koca mengatakan, penerbangan menuju Ankara dari Iran terpaksa ditunda untuk menghindari meluasnya infeksi.

Namun, penerbangan dari Turki menuju Iran masih dioperasikan.

Tak hanya itu, akses jalan raya juga kereta api turut ditutup untuk wilayah perbatasan Turki-Iran.

Pihak berwenang di Irak juga telah memperpanjang larangannya untuk semua kedatangan dari Iran, kecuali untuk wargi Irak, dilansir dari Aljazeera.

Perpanjangan status itu diumumkan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Irak pada Sabtu (22/2/2020).

Kuwait juga menangguhkan semua penerbangan ke Iran sejak Jumat (21/2/2020) menyusul laporan adanya virus corona.

Penangguhan penerbangan itu dilakukan berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan dan Manajemen Publik Kuwait.

Selain itu, pemerintah Kuwait akan melarang warganya untuk melakukan perjalanan ke Qom, kota dengan kasus virus corona terbanyak di Iran.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona di Iran: 50 Orang Meninggal di Kota Qom"

Berita Terkini