50 Orang di Iran Meninggal Karena Virus Corona, Negara Tetangga Tutup Perbatasan Dengan Iran

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 59 orang dilaporkan meninggal di Kota Qom, Iran, karena virus corona.

Ini seperti diberitakan Guardian (24/2/2020) dengan mengutip dari media Iran ILNA.

Laporan pejabat Iran menyebut angka kematian terbaru karena virus corona secara signifikan lebih tinggi dibandingkan jumlah kasus infeksi di Negeri Para Mullah itu.

Beberapa jam sebelumnya, Iran melaporkan adanya 12 kematian dari 47 kasus infeksi Covid-19.

Seorang pejabat dari Qom, Ahmad Amiriabadi Farahani mengatakan, saat ini lebih dari 250 orang telah dikarantina di kota itu.

Menurut Farahani, 50 kematian itu terjadi sejak 13 Februari.

Namun, Iran baru secara resmi melaporkan kasus-kasus virus tersebut dan kematian pertamanya pada 19 Februari 2020.

Seperti diketahui, Iran telah mengonfirmasi kasus pertama virus corona di negaranya pada Rabu (19/2/2020).

Langkah Pemerintah

Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang memerintahkan penutupan sekolah, universitas dan pusat pendidikan lainnya di 14 provinsi di seluruh negeri itu mulai hari Minggu (23/2/2020), menurut televisi pemerintah.

Aturan Karantina Virus Corona di Wuhan Mulai Longgar, Pasien Terinfeksi Diizinkan Keluar Kota

Terawan: Indonesia Berhati-hati Tangani Virus Corona, Tak Terburu-buru Pulangkan WNI di Kapal Pesiar

Korea Selatan Jadi Pusat Virus Corona Terbesar di Luar China, Penyebaran Berasal dari Sekte Sesat

Beberapa provinsi yang meningkatkan kewaspadaan akrena virus corona di antaranya Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, Kurdistan dan ibu kota Iran, Teheran.

Pemerintah juga mengumumkan bahwa semua acara seni dan bioskop di aula di seluruh negeri telah dibatalkan sampai akhir minggu untuk menghentikan infeksi.

Sementara itu, kota Teheran menutup semua bistro dan air mancur di stasiun kereta bawah tanah ibu kota sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Pihak berwenang juga menangguhkan pertandingan sepak bola di negara itu selama 10 hari dan tindakan tambahan termasuk pembersihan harian kereta metro dan bus kota.

Antisipasi Negara Tetangga

Selain itu, mengingat tingginya jumlah kasus infeksi virus corona di Iran, sejumlah negara yang berbatasan langsung menutup akses perbatasannya dengan Iran.

Dikutip dari Guardian, Menteri Kesehatran Turki, Fahrettin Koca mengatakan, penerbangan menuju Ankara dari Iran terpaksa ditunda untuk menghindari meluasnya infeksi.

Namun, penerbangan dari Turki menuju Iran masih dioperasikan.

Tak hanya itu, akses jalan raya juga kereta api turut ditutup untuk wilayah perbatasan Turki-Iran.

Pihak berwenang di Irak juga telah memperpanjang larangannya untuk semua kedatangan dari Iran, kecuali untuk wargi Irak, dilansir dari Aljazeera.

Perpanjangan status itu diumumkan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Irak pada Sabtu (22/2/2020).

Kuwait juga menangguhkan semua penerbangan ke Iran sejak Jumat (21/2/2020) menyusul laporan adanya virus corona.

Penangguhan penerbangan itu dilakukan berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan dan Manajemen Publik Kuwait.

Selain itu, pemerintah Kuwait akan melarang warganya untuk melakukan perjalanan ke Qom, kota dengan kasus virus corona terbanyak di Iran.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona di Iran: 50 Orang Meninggal di Kota Qom"

Berita Terkini