Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Puluhan umat Tridharma Klenteng Seng Bo Kiong (SBK) Kota Bitung, melaksanakan sembahyang terkait pelaksanaan Goan Siau atau Cap Go Meh tahun 2020 Imlek 2571, Kamis (6/2/2019).
Seperti biasanya, umat, rohaniawan dan petugas sembahyang memakai pakaian warna putih-putih.
Untuk petugas sembahyang ada tanda khusus yaitu pita warna berbentuk bunga dan ada angka di bagian tengahnya.
Upacara sembahyang Cap Sah atau Kuan Kong mencapai kesucian, jatuh pada bulan pertama hari ke-13, dipimpin oleh Rohaniawan Pdt Rolly Ciwulusan alias Ko Awo.
Pada sembahyang kali ini, nampak ada meja dari besi yang dibungkus kain warna merah di bagian tengah.
• Jelang Cap Go Meh di Bitung, Lima Barongsai Datangi Rumah Umat
Di atas meja tersebut berjejer sejumlah arca dewa-dewa, pantung dan wadah berbentuk bulat yang dijadikan sebagai tempat dupa.
Memasuki pertengahan sembahyang, pemuda altar klenteng dan petugas sembahyang menghadirkan dua orang Tan Sin, dalam keadaan sadar.
Secara bergantian keduanya menghadap altar utama, kiri dan kanan.
Lalu tiba saatnya kedua Tang Sin, ditutup dengan kain berwarna hitam, lalu diberi minum dari teko kecil berwarna putih bercorak warna biru.
Seketika itu juga kedua tang sin, seperti kerasukan atau kemasukan dewa dari langit.
Mereka nampak berjinkrak-jingkrak di depan altar utama, lalu mengambil tombak dan pedang.
Kedua tang sin ini melakukan ritual yang sudah dipersiapkan oleh pengurus dan rohaniawan klenteng.
Satu diantara Tang Sin sambil dikawal petugas dari Klenteng, mengunjungi lima buah kio atau usungan yang dijejer di samping Klenteng.
• Ini Daftar CASN Yang Lulus Passing Grade di Bolsel
Kedua Tang Sin juga sempat keluar ke halaman klenteng untuk melakukan sejumlah ritual.
Pdt Rolly Ciwulusan alias Ko Awo menjelaskan, Tuhan telah menurunkan, mengutus yang suci Kwan Kong turun sebagai Huo Mo Thai Tea merupakan penakluk Iblis membunuh hawa tidak baik di muka bumi.
"Atas perintah Tuhan yang suci Kwan Kong atau Kwan Seng Tek Kun ia bertugas untuk memberikan wejangan kehidupan kepada umat manusia," kata Ko Awo.
Pihaknya memohon doa, bantuan dan dukungan seluruh masyarakat Kota Bitung, pemerintah dan muspida bersama bantu kelancaran prosesi tersebut.
Pada pelaksanaan prosesi cap Go Meh Sabtu nanti, pihaknya bermohon agar langit cerah, bumi aman, manusia panjang umur, sehat selalu dan diberi rezeki.
• Begini Kondisi Bocah Tiongkok yang Diisolasi di RUSP Kandou karena Diduga Terserang Virus Corona
Pada kesempatan itu, pihaknya juga melaksanakan membersihkan dan mengasah pedang, yang dipakai pada Goan Siau atau Cap Go Meh tahun Imlek 2571 bulan pertama hari yang kelima belas.
"Usai mengasah pedang, tombak dan perlengkapan yang akan dipakai, sejumlah pemuda altar melakukan permohonan dengan cara Pwa Poe untuk menyakan kepada roh suci atau Sin Beng apakah yang diasah sudah tajam atau belum," kata dia.
Adapun kelima Kio yang dipersiapkan Klenteng SBK Bitung, pada gelaran Cap Go Meh nanti paling depan Kio Lo Cia atau Tiong Tan Li Goan Swee.
Kio kedua Hian Thian Siong Teh, Kio ketiga Tio Macho (Thian Siang Seng Bo).
• Sulut United Bakal Uji Tanding Lawan Bhayangkara FC atau PSM Makasar di Manado
Kio keempat Kwan Kong (Kwan Seng Tek Kun) dan Kio yang terakhir Kong Tek Chun Ong dan Hok Tek Ceng Sin (Malaikat Bumi).
Kamis malam (5/2) Lima Barongsai warna merah, hitam, kuning dan hijau mendatangi kediaman Almarhum Hanny Sondakh Wali kota Bitung dua periode di kompleks Sari Cakalang, Kelurahan Madidir Weru, Kecamatan Madidir Kota Bitung Provinsi Sulut.
Menggunakan lima unit kendaraan pick up dan satu mobil patroli Satlantas Polres Bitung, lima Barongsai dari Klenteng Seng Bo Kiong (SBK) Bitung.
Senyum ramah dan suka cita terpancar dari wajah Ny Josephein Sondakh Taroreh istri almarhum Hanny Sondakh, putrinya Moudy Sondakh dan suaminya Ronald, ketika menyambut iringan Barongsai.
• Buka Seleksi SKD CASN, Kamaru Sindir ASN yang Sering Minta Pindah Keluar Bolsel
Sambil diiringi alat musik gedang atau tambur, lima Barongsai memberikan penghormatan kepada tuan rumah.
Dua di antaranya masuk ke dalam rumah, semantara yang lainnya mengambil angpao warna merah yang dikaitkan dibeberapa ujung bambu, digantung di teras rumah dan digantung di pohon di halaman rumah.
"Ada belasan angpao yang kami siapkan untuk para Barongsai," kata Josephein istri almarhum Hanny Sondakh.
Setelah semua angpao di'makan' lima barongsai, kembali memberi penghormatan lalu meninggalkan rumah itu.
Sebelum mendatangi rumah mantan Wali Kota Bitung Periode 2006-2016, rombongan Barongsai lebih dulu mendatangi perusahan Sari Cakalang dan Sari Malalugis.
• Sakit Hati, Aurel Hermansyah Tak Terima Hubungannya dengan Atta Disebut Hanya Settingan Belaka
Kemudian menuju rumah Hengky Honandar dan Ellen Sondakh, Hengky adalah anggota DPRD Sulut komisi III dan sang istri merupakan adik kandung almarhum Hanny Sondakh.
Di rumah keluarga Honandar-Sondakh, barongsai juga mengambil angpao yang telah disiapkan keluarga.
Puncak dari kedatangan rombongan Barongsai SBK Bitung ke kediaman Keluarga besar Sondakh, di Sari Cakalang ditutup dengan foto bersama.
"Ini masih dalam rangkaian jelang prosesi Cap Go Meh Klenteng Seng Bo Kiong," kata Steli Sondakh koordinator Barongsai SBK Bitung kepada Tribunmanado.co.id.
Barongsai ini sudah berlangsung sejak Selasa sampai Kamis, datangi rumah umat Tridharma di Bitung dan Girian.
"Ini sebagai pertanda untuk membuka rejeki kepada umat dan menolak hal-hal kotor atau tidak baik," jelasnya.(christianwayongkere)
• Penghentian Penerbangan dari Cina Berpengaruh Terhadap Pariwisata, Ini Saran Pengamat Ekonomi