Itu karena, studi menunjukkan screen time menyebabkan masalah hiperaktif dan defisit perhatian.
Untuk anak-anak berusia di antara dua dan lima tahun, AAP merekomendasikan satu jam sehari.
“ Ini adalah masa perkembangan yang penting dan anak-anak perlu belajar bagaimana menenangkan diri,” kata Hendrick.
“Ketidakmampuan untuk mengatur emosi diri sendiri bisa membuat mereka rentan terhadap depresi, kecemasan, dan gangguan penyalahgunaan ketika mereka dewasa nanti,” lanjutnya.
Membatasi screen time
Awal tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan tentang berapa banyak waktu melihat layar untuk anak-anak.
WHO juga merekomendasikan, tidak ada screen time untuk anak berusia di bawah dua tahun, dan tidak lebih dari satu jam untuk anak berusia dua tahun.
Sayangnya, statistik menunjukkan bahwa anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar dari waktu yang direkomendasikan.
Perpustakaan Kedokteran Nasional AS melaporkan, sebagian besar anak-anak Amerika menghabiskan lima hingga tujuh jam sehari di depan layar, entah itu TV, ponsel, iPad, atau perangkat lain.
“Untuk anak-anak prasekolah, screen time harus dibatasi,” ujar Hendrick. “Yang penting adalah interaksi tatap muka dengan orang lain, bukan dengan layar,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anak Terlalu Sering Main Gadget Berisiko Alami Gangguan Tumbuh Kembang