"Banyaknya sumberdaya yang dikerahkan oleh kepolisian dan lamanya waktu yang telah dihabiskan, sama sekali tidak linear dengan hasil kerja yang ada," kata dia.
Selain itu, dia menilai, publik juga tidak mendapatkan informasi yang akuntabel dari hasil-hasil kerja Kepolisian.
Untuk diketahui, pada Senin (9/12/2019) ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meminta laporan Kapolri Jenderal Idham Azis terkait perkembangan dari kasus teror yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.
• Kapolri Sakit Kepala Ungkap Kasus Novel Baswedan, Jokowi Tagih Pekan Depan, Beber Kesulitan
Novel Baswedan Minta Presiden Jokowi Bertindak
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan Novel pun mendesak Presiden Joko Widodo segera bertindak mengungkap pelaku penyiraman air keras.
Novel juga meminta meminta Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus air keras.
Seperti dilansir CNN, Menurutnya, Polri tak akan mau mengungkap kasus penyiraman air keras kepada dirinya, pada 11 April 2017. Hampir 16 bulan berlalu, sampai hari ini pelaku penyiraman air keras itu tak kunjung terungkap.
"Sejak awal saya sampaikan bahwa polisi tidak mau untuk mengungkap ini. Saya tegaskan lagi, polisi tidak mau mengungkap ini," kata Novel di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7).
Pemintaan agar segera dibentuk TGPF bukan baru kali ini diminta, sebelumnya pernah dilontarkan oleh Novel maupun pelbagai organisasi masyarakat.
"Saya meminta kepada atasannya polisi (Presiden Joko Widodo) untuk mengungkap ini," ujarnya.
Pria itu mengaku tak akan berhenti bersuara menuntut agar pelaku penyiraman air keras segera diungkap. Ia menyatakan siap menanggung risiko apapun lantaran terus bersuara agar pelaku penyerangannya bisa terungkap dan diadili. (*)
• 5 Prestasi Listyo Sigit Prabowo, Tangkap Warga Perusak Mapolsek & Masuk Tim Gabungan Novel Baswedan
Isu Keterlibatan Sederet Jenderal
Anggota tim kuasa hukum penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Alghifari Aqsa mengatakan akan mengungkap nama-nama jenderal yang terlibat dalam kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Ia mengatakan, nama-nama jenderal polisi tersebut muncul dalam laporan investigasi final yang dilakukan masyarakat sipil.