TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang perempuan Yazidi baru berusia 14 tahun ketika kelompok ekstremis itu menculiknya, dan dilecehkan selama dalam penahanan.
Dialah Ashwaq Hajji Hameed yang kemudian dengan berani menghadapi anggota ISIS yang pernah menjadikannya sebagai budak seks.
Ashwaq berhasil melarikan diri dari sekapan ISIS, dan kemudian meninggalkan Irak demi memulai kehidupan baru di Jerman.
Tetapi tahun lalu di Stuttgart, dia bertemu dengan Abu Humam, teroris yang memperkosa dan menjadikannya sebagai budak seks.
Pertemuan itu membuat Ashwaq tidak aman.
Dia memutuskan keluar dari Jerman, dan hidup bersama dengan ayahnya di Irak.
Setahun kemudian seperti dilaporkan Daily Mirror pekan lalu, keduanya bertemu lagi.
Tapi, kali ini Humam diborgol.
Tangan Humam diborgol setelah dia ditangkap di Irak.
Ashwaq pun berkesempatan dengan orang yang sudah menghancurkan kehidupannya.
• 2.000 Warga Asing Anggota ISIS di Suriah Terancam Hukuman Gantung
• Berhasil Memburu Pimpinan ISIS, Identitas Anjing yang Mengejar al-Baghdadi Terungkap
• Sosok Pimpinan Baru ISIS, Pengganti Abu Bakar Al-Baghdadi, Eks Anak Buah Saddam, Bakal Jadi Terkejam
Dalam pertemuan yang diabadikan oleh Badan Intelijen Irak itu, Ashwaq meminta supaya pria itu menatap matanya.
Humam tidak beradu pandang dengan Ashwaq.
Dia hanya terisak sembari menatap sepatunya dalam rekaman yang disiarkan pada pekan lalu.
"Mengapa engkau melakukannya kepadaku. Mengapa? Karena aku Yazidi?" desak Ashwaq kepada Humam seperti dikutip RTL.
"Saya baru berusia 14 tahun ketika engkau memperkosa saya. Angkat kepalamu. Apa engkau punya saudara perempuan? Apa engkau punya kehormatan?" tanyanya.