"Tapi bukannya memiliki kekuasaan Mas Rocky bukannya lebih enforcing akal sehat itu?," paparnya.
"Ya pasti itu. Atau mungkin belum di situ. Semoga tidak ada di situ," jawab Rocky Gerung sambil tertawa.
Kembali, pertanyaan diajukan Cania kali ini terkait keinginan Rocky Gerung menjadi penasihat presiden.
"Kalau ditawari jadi penasihat presiden mau tidak?," tanya Cania.
Lagi-lagi Rocky Gerung menolak dan beranggapan jika memang ingin memberi nasihat tak perlu di institusi resmi.
"Enggak, karena memberi nasehat itu sok tahu. Ya bercakap-cakap aja, nasehat itu enggak perlu ada institusi resmi," jawab Rocky Gerung.
"Kalau mau diundang ke istana mau?," tanya kembali.
Menurutnya, menyampaikan kritik atau nasihat lebih baik dilakukan di forum terbuka bukan di dalam istana.
Di pertanyaan lain, kembali Rocky ditanyai apakah ia berniat menjadi seorang menteri.
"Enggak, jadi saya enggak bisa jawab," jawabnya.
Saat ditanya jika ada pemimpin yang menawarkan, siapa yang Rocky inginkan.
"Kalau rezim akal sehat, iya," jawabnya singkat.
Simak videonya:
• Rocky Gerung: Saya Presiden tapi Tak Gila Kekuasaan, Diaklamasi, Datang Untuk Tangani Kisruh Politik
• Rocky Gerung: Harusnya Tak Ada Aturan Larang FPI, Tak Mau Nasehati Presiden Jokowi
• Rocky Gerung: Saya Anti FPI Sejak di Monas, Saya Sampai Berkelahi
Rocky gerung: Pemerintah Berlebihan soal AD/ART
Pengamat politik Rocky Gerung mengklaim Front Pembela Islam (FPI) tak lagi melakukan kekerasan.
Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung di acara ROSI, Kompas TV, pada Kamis (28/11/2019).